Koas THT #1

Uyey..
Life must go on...Ga cuma life yang terus go on, koas juga. ^^ Setelah selesai menjalani kepaniteraan kedokteran komunitas selama 8 minggu, maka 4 minggu ke depan kita mesti semangat buat stase selanjutnya, THT (Telinga Hidung Tenggorokan). Stase ini kami jalani dengan bahagia. Bahagia karena di stase ini kami akan mendapat pengalaman baru, bahagia juga karena dengan format kelompok yang baru (ada ressi, sari, dan adik fitri) yang menggantikan desfi di stase radiologi. Ok, sebenernya dari format kami yang baru, berjumlah 12 orang ini, ada yang paling berbahagia: ressi karena di minggu pertama stase ini ia akan tunangan. hehe. ya, tunangan, tentulah dia orang yang paling berbahagia. Mari kita sama - sama mendoakan semoga Alloh ridhoi ia menggenapkan setengah diennya..aamiin ^^

dok. pribadi. Ruang Anggrek RS Abdoel Moeloek
Stase THT seru, kata senior yang sudah menjalani. Stase THT santai, kudu apel pagi - pagi, dan harus absen datang dan pulang dengan on time. Apapun "katanya", yang penting niat kita baik ada di sini, belajar agar beroleh ilmu yang manfaat. aamiin. Rasulullah pernah bersabda,
Allah SWT berfirman, "Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya..." HR Bukhari Muslim
So, mari berpikir positif terhadap rencana-Nya. :)

Hari pertama, tentu kudu perkenalan dengan seluruh perawat, dokter umum, dan juga dokter spesialis THT di sini. Satu lagi, di hari pertama ini juga ku tekadkan dalam hati adalah untuk lebih on time, maklum stase - stase sebelumnya suka jadi koas telatan, hehe. Ah, aku tidak sendiri, tentu setiap kita juga sebenarnya ingin lebih baik dari sebelumnya, mulai dari hal - hal yang kecil. Right? *sok Inggris hehe

Hari kedua, follow up. Ya, pukul 07.00 sudah mulai grasak - grusuk. Hari itu kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, 3 orang jaga ruangan, 6 orang di poliklinik, 3 orang di kamar operasi (OK). Aku kebagian jadwal di ruangan, artinya pagi itu harus follow up pasien di rawat inap ruang Anggrek. Follow up? Udah lama ga denger kata follow up.. Apa itu? Sejenis makanan pokok koas ya? ^^>

Ya, pagi itu di ruang rawat inap hanya ada 1 orang pasien THT. Seorang ibu usia 50an tahun, sebut saja Ny. S. Dari gaya bicaranya, nampak si ibu ini bersuku Sumatra. Tampak selang NGT (nasogastrik tube) terpasang dari hidungnya menuju lambungnya.
"Selamat pagi Ibu, gimana  keadaannya pagi ini Bu?" tanyaku.
"Ini nak, dada ibu panas, di kerongkongan juga terasa sakit." 
"Memangnya bagaimana bu sebelumnya, bisa terasa begitu?"
"Gini nak, panjang ceritanya...Ibu sudah 1 minggu bolak - balik rumah sakit. Sebelumnya ibu dirawat di rumah sakit sebelah, awalnya ibu masuk ke poli saraf, kemudian dari poli saraf ibu disuruh ke poli THT, akhirnya sekarang ibu dirawat di sini, dan kemarin habis dioperasi. di sini"
Ternyata Ibu ini adalah pasien post operasi THT 2 hari yang lalu. Lalu aku melanjutkan,
"Operasinya operasi apa bu?"
"Operasi ngambil gigi palsu nak.."
"Gimana ceritanya bu bisa ketelen gigi palsu?"
"Jadi nak, kurang lebih satu minggu yang lalu ibu makan pisang, pas pisangnya habis ibu pegang gigi atas ibu, kok hilang ya... Terus ibu kaget, apa ketelen ya? Mendadak, ibu langsung mual- mual dan muntah karena ketakutan gigi palsunya bener - bener ketelen."
Jadi Ibu ini tertelan gigi palsunya, tapi apa daya, sudah dimuntahkan diminumkan ar putih yang banyak juga gigi palsu gak keluar. Sejak saat itu juga ibu langsung merasakan nyeri dadanya, kerongkongan juga mendadak gatal, mungkin karena ia merasa khawatir, ada benda asing yang nyangkut di lehernya.

Singkat cerita, setelah 1 minggu berobat akhirnya 2 hari yang lalu ibu dioperasi di OK (operatie kamer) RSAM, dari bahasa Belanda yang artinya kamar operasi. Setelah operasi itu, ibu tetap merasakan gatal di kerongkongannya. Bedanya, saat ini ibu sudah bisa makan dan minum susu lewat selang NGT yang terpasang dari hidungnya.

Siang harinya saat koas mengikuti visit dokter umum dan  dokter spesialis THT, terjawab sudah kebingungan kami. Begini, diagnosa benda asing yang tertelan masuk ke dalam rongga tubuh, dalam hal ini adalah gigi palsunya, dalam istilah kedokteran dinamakan corpus alienum. Setelah dilakukan pemeriksaan radiologi (rontgen bagian diafragma), didapatkan hasil berupa corpus alienumnya berada di kerongkongan (oesopagus), bukan di tenggorokan (trakea), sehingga tidak mengganggu jalan napas pasien. 

Di ruang operasi (OK), setelah pasien dilakukan anestesi general (bius umum), dokter melihat corpus alienum tersebut dengan metode oesophaguscopi. Dokter spesialis THT menemukan benda asing di kerongkongannya, namun karena pertimbangan bahwa benda asing tersebut ukurannya cukup besar, dan jika dikeluarkan dari tenggorokan akan dapat melukai tenggorok dan mengakibatkan perdarahan, maka diputuskanlah oleh dokter THT untuk tidak mengeluarkannya lewat mulut atau hidung. Akhirnya beliau memutuskan untuk mendorong benda asing tersebut ke dalam, dengan harapan benda asing tersebut dapat masuk ke lambung dan keluar lewat feses (kotoran manusia). Operasi selesai.

Kemudian keesokan harinya, dilakukan rontgen ulang untuk melihat posisi gigi palsu ibu post operasi, apakah sudah masuk lambung atau belum. Hasilnya seperti berikut: 

dok.pribadi. Perhatikan sisi melengkung (berbentuk C)
berwarna putih (radioopak) di kerongkongannya
Begini penjelasannya, ternyata yang kupahami awal adalah salah. Saat follow up sebelumnya, aku membayangkan melalui cerita ibu ini, bahwa yang ia telan saat makan pisang adalah "GIGI palsu". Tapi dari rontgen? Bentuknya huruf C dan itu besar, tentu bukanlah GIGI.. Jangan - jangan???

Tentu sudah terbayang ya? Ya, ibu ini bukan saja tertelan gigi palsu. Tapi beserta gusi palsunya juga -__-
Pantas saja ia merasa panas dan gatal di lehernya. Rasa panas dan gatal di tenggorokannya disebabkan karena ada benda asing di kerongkongannya. Jadi gigi palsu tidak bisa serta merta menempel di mulut, perlu ada gusi buatan yang juga melekat pada gusi asli. Nah, agar gampang dipahami, kita sebut saja sebagai gusi palsu dan gigi palsu ya. Gusi palsu umumnya terbuat dari bahan acrylic, yaitu bahan cetakan gusi untuk bagian luar dan bahan ini jika di-rontgen tentunya tidak akan menimbulkan bayangan putih atau radioopak. Sedangkan yang membentuk rangka gusi di bagian dalamnya agar berbentuk melengkung adalah sebuah kawat. So, yang membuat bayangan radioopak pada gambaran rontgen, dan dapat kita lihat sebagai lengkungan berbentuk "C", adalah bahan logam kawatnya

Bagaimana dengan posisinya? Posisi kawat gusi ibu ini ternyata masih berada di kerongkongannya dan belum masuk ke lambung. Harapan dokter sebelumnya adalah, ketika didorong ke dalam, maka akan masuk ke lambung. Ternyata belum, gusi palsu tersebut masih menyangkut di kerongkongannya. Sebelum operasi, posisi gusinya horizontal atau memalang. Setelah didorong, ada perubahan posisi menjadi sedikit miring sehingga memungkinkan untuk makanan atau minuman dapat masuk lewat kerongkongannya. Terbukti dengan setelah operasi dikerjakan, selang NGT tersebut bisa masuk dari hidung sampai ke lambung pasien.

Setelah menjelaskan kondisi pasien saat ini, dokter spesialis THT akhirnya menyarankan pasien ini untuk dirujuk ke Jakarta. Pertimbangannya adalah, kemampuan peralatan di rumah sakit ini yang belum memadai, sehingga untuk kasus corpus alienum seperti ini butuh penanganan yang lebih lanjut. Akhirnya, setelah berdiskusi dengan keluarganya, ibu ini akhirnya bersedia untuk dirujuk ke Jakarta.

------------

Tidak lama selesai visit, saatnya bimbingan...

Bimbingan pertama dengan dokter spesialis THT: dr. Fatah Satya Wibawa, Sp. THT-KL. Mmmm.. Rasanya, dag dig dug dueer.. Serius, ini bimbingan kami pertama kali. Materi baru sebatas membaca dan menghapal, belum bisa melakukan prosedur dengan benar, sumbernya pun "buku saku".. Benar - benar buku yang seukuran saku kecil, belum sempat membaca textbook-nya. Ah, koas selalu saja begitu, tempatnya salah dan khilaf. Tapi kami mau terus belajar dok. *nunduk* :')

Bimbingan pertama ini benar - benar luar biasa. Bagaiman tidak, metodenya seperti ujian lisan. Duduk melingkar, posisi dokter di tengah. Duduk yang tegap, tidak diperkenankan menunduk, contek - contek catatan pribadi, apalagi intip - intip buku saku sakti. Harus siap, karena bukan saatnya menghapal lagi kalau sudah waktunya bimbingan. Tapi di sini saatnya berdiskusi.

Dengan gaya kerennya, dokter menanyakan pertanyaan pertama,
Jelaskan prosedur pemeriksaan telinga!
Mulai dari kharisma menjawab,
Prosedur pemeriksaan telinga, Satu, siapkan alat, berupa sumber cahaya terarah atau head lamp, atau spekulum telinga dan otoskop. 
Apa kamu bilang? Coba ulangi..
Ya dok, prosedur pemeriksaan telinga, satu siapkan alat berupa sumber cahaya terarah atau head lamp dan spekulum telinga, atau otoskop.

Ya, kami mengangguk pelan. Dokter kemudian menjelaskan.
Yang benar, kalau bicara. Kalau kita sudah siapkan sumber cahaya terarah atau head lamp, maka kita perlu menyiapkan spekulum telinga. Tapi kalau sudah ada otoskop, tidak perlu lagi kita gunakan sumber cahaya/head lamp.
Lanjut, sebelahnya, jelaskan prosedur pemeriksaan telinga!
Ah, untung bukan aku. Kemudian rekanku yang ditunjuk menjawab,
Mmm..Prosedur pemeriksaan telinga, pertama siapkan peralatan, berupa headlamp, spekulum telinga, atau otoskop. Lalu, positioning pasien.
Kalau sudah ada kata pertama, jangan pakai lalu. Konsisten dong, pertama, kedua, ketiga, begitu seterusnya..
Dig dug duar, seketika hapalanku mendadak melayang, kali ini benar-benar grogi, padahal belum giliranku ditanya. Akhirnya, rekanku melanjutkan dan memperbaiki jawabaannya, (nampaknya ia kapok untuk menggunakan pertama, kedua, dan ketiga) hehe.
Maaf dok. Prosedur pemeriksaan telinga, siapkan peralatan berupa sumber cahaya tearah atau head lamp, spekulum telinga, atau otoskop. Kemudian positioning pasien. Lutut kanan pemeriksa bertemu dengan lutut kiri pemeriksa. Selanjutnya...
Coba sebelahnya lagi.. (dokter tiba-tiba memotong)
Baik dok, prosedur pemeriksaan telinga, Pertama siapkan alat, yaitu head lamp atau sumber cahaya terarah dan spekulum telinga, atau otoskop. Kedua, posisikan pasien. Untuk memeriksa telinga kanan, posisikan lutut pasien sebelah kanan bertemu lutut pasien sebelah kiri. Begitu pun sebaliknya....
Sebelahnya lagi..(dipotong lagi..)
Jawaban kami, 12 orang kurang lebih sama.. Ada yang salah dan mentok pada kata "Lutut pasien bertemu dengan lutut pemeriksa"... Dokter akhirnya menerangkan,
Positioning pasien yang benar adalah untuk memeriksa telinga kanan, tungkai kanan pemeriksa sejajar dengan tungkai kiri pemeriksa.
Aaah, tepat sekali dok! Terima kasih dok sudah meluruskan hapalan kami yang jadi kesalahan berjamaah para koas, tentu karena mengandalkan buku sakti tanpa kroscek lagi kebenarannya. hehe. Begitulah kurang lebih bimbingan itu berjalan dengan adrenalin yang terus terpacu. Keringet dingin tapi kudu staycool.

Bukan koas namanya kalau ga  belajar dari pengalaman, kini giliran aku yang ditanya,
Bagaimana prosedur pemeriksaan rhinoskopi posterior?
Prosedur pemeriksaan rhinoskopi posterior. Persiapkan alat, berupa cermin nasofaring, head lamp, tongue spatel, alat pemanas bisa berupa lilin atau bunsen. Kemudian informed consent kepada pasien tentang prosedur yang akan dikerjakan... (Diam sejenak sambil mengingat-ingat..) Selanjutnya... Minta pasien membuka mulutnya lebar - lebar. Salah satu tangan pemeriksa, dengan menggunakan tongue spatel, menekan lidah di bagian 2/3 anterior ke arah dasar mulut. Minta pasien bernapas lewat mulut.
 (Menghela napas dan melanjutkan) Dengan menggunakan tangan pemeriksa yang lain, ambil cermin nasofaring. Bakar cermin dengan menggunakan lilin....
Apa? Bakar kamu bilang? Kamu bakar sampai membara gitu cerminnya?
Mmm *glegek* Maaf dok --_--
Maaf dok, maksud saya hangatkan cermin nasofaring dengan lilin, agar tidak berembun dan jernih.....
Berembun? Jadi sebelumnya cermin nasofaringnya berembun? Mmm.. Kamu bilang jernih? Memangnya sebelumnya cermin nasofaring kamu berkabut?
Aaaaah..salah maning, seingatku begitu, dihangatkan agar tidak berembun dan agar tidak berkabut. Ternyata salah.. Karena melihat aku yang pucat pasi mungkin ya, akhirnya dokter meluruskan,
Cermin nasofaring dihangatkan di atas penghangat, bisa menggunakan lilin, bunsen, atau air panas, tujuannya bukan agar tidak berembun atau agar jernih (sambil melirik kepadaku), tapi agar mencegah kondensasi.
Begitulah kurang lebih suasananya, seru. Sejak saat itu, kami dilatih untuk berhati-hati dalam berbicara, harus dipikirkan dengan baik sebelum diucapkan. Karena setiap kata yang keluar dari mulut kita harus dapat dipertanggungjawabkan. Sistematis dalam berbicara. Kemudian, perlu dipahami bahwa tujuan kita berbicara adalah bukan membuat orang lain menjadi bingung, melainkan agar membuat orang lain mengerti terhadap apa yang kita bicarakan.

dok.pribadi. Sesaat setelah bimbingan usai.
Berucap syukur setelah bimbingan usai, alhamdulillah..


dok. pribadi. detik - detik setelah bimbingan
lihat, masih pada ngebul otak dan jantungnya hehe

Bimbingan kali ini adalah bimbingan terkeren sepanjang perjalanan menjadi koas. Jauh dari kata ngantuk, bosan, apalagi main - main. Rasanya, ada transfer semangat dari sang guru melalui cara beliau mengajar, ada transfer message pula dari beliau kepada kami bahwa memiliki kemampuan komunikasi yang baik menjadi amat penting, sehingga bisa mencerminkan tingkat pemahaman kita, baru sekedar tahu, hapal, paham, atau sudah menjadi kebiasaankah ilmu - ilmu tersebut. Itulah esensi dari ilmu yang bermanfaat.



Tugas Kepaniteraan - Stase Ilmu Kulit dan Kelamin

Tugas Kepaniteraan Klinik – Bagian / Stase Ilmu Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung
30 Desember 2013

  1. Sebutkan merk obat topikal yang berbentuk salep berlemak (fatty ointment) !
  2. Sebutkan merk bedak yang vehikulum (kendaraan) nya mengandung amilum, ZnO (Zink Okside), Talkum venetum, dan Titan Diokside !
  3. Sebutkan merk bedak yang mengandung zat atau bahan aktif asam salisilat, menthol, anti bakteri dan anti jamur !
  4. Sebutkan merk salep yang vehikulumnya menggunakan vaselin putih, vaselin kuning,  silikon, dan polyethilen glikol !
  5. Sebutkan pembagian steroid dalam 7 klasifikasi, beserta contoh merk dagang dan kandungannya!
  6. Sebutkan merk obat anti jamur yang mengandung selenium sulfida, mikonazol, ketokonazol, siklopiroksolamin, naftitin, terbinavin, dan asam undensilat !
  7. Sebutkan merk obat antibiotik yang mengandung tetracyclin, neomycin, gentamycin, basitrasin, silver sulvadiazine, asam fusidat, dan mupirosin !
  8. Sebutkan merk obat antiseptik yang mengandung povidone  iodine !
  9. Sebutkan obat antipruritus yang mengandung kolamin, urea, phenol, menthol, camphor, dan antihistamin !






Tugas Kepaniteraan Klinik – Bagian / Stase Ilmu Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung
 Januari 2014

  1. Sebutkan pembagian kortikosteroid oral (sistemik), berdasarkan Lama kerjanya, beserta contoh branded name-nya !
  2. Sebutkan pembagian antihistamin sedatif, beserta nama generik dan nama dagangnya !
  3. Sebutkan pembagian antihistmain nonsedatif, beserta nama generik dan nama dagangnya !
  4. Sebutkan pembagian antibiotik sistemik, beserta nama generik dan nama dagangnya !








Kepustakaan :
MIMS 2010.

*mohon dicek kembali, karena ilmu pengetahuan senantiasa berkembang, dan manusia tempatnya salah ^^

Konsep Mandala of Health

Alhamdulillah stase kepaniteraan ilmu kodokteran komunitas sudah komplit dijalani. Selama 8 minggu, dengan 3 minggu belajar di kedokteran perusahaan PT Gunung Madu Plantation, dan 4 minggu di Puskesmas Kota Karang, serta 1 minggu ujian. Dalam kurun waktu tersebut, atas izin Allah telah memberikan satu warna baru dalam proses ini. Di sini ada sudut pandang ilmu kedokteran yang menarik yang sebaiknya dipahami oleh pelakonnya.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan sehat sebagai berikut:
Health is a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of disesae or infirmity. Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. 
Kita bisa belajar dari WHO, ada pula sudut pandang lain yang membahas mengenai komponen - komponen yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu diagram Mandala of Health. Konsep ini dikenalakan oleh Mandala, dan di kepaniteraan ini dokter RE Rizal Effendy yang mengenalkannya kepada kami. :)

Dalam konsep Mandala of Health ini, ada 3 komponen penting yang menyusun manusia secara utuh:
1. Body
2. Mind
3. Spirit

Mandala of Health
Sumber: livelonger.health.gov.au

Banyaknya faktor penentu status kesehatan dapat dilihat pada diagram tersebut. Yang ingin ditekankan adalah biologi manusia hanyalah satu bagian komponen dalam kerangka tersebut. Para dokter cenderung lebih banyak menempatkan penekanan pada biologi manusia, fisiologi manusia, dan penyakitnya daripada mencari akar permasalahannya.

Ini pengalaman pribadi sang guru,
Suatu hari ia ditugasakan sebagai dokter yang meneyeleksi calon jemaah haji, menilai kelayakan status kesehatan para calon jemaah. Ketika itu, datanglah seorang pria, tampak kerutan yang makin tegas di wajahnya, menandakan ia sudah tak muda lagi. Pria itu mengatkan bahwa ia sudah hampir puluhan kali tidak dizinkan untuk berangkat haji karena memiliki penyakit jantung dan berbagai alasan medis lainnya.

Kemudian dokter bertanya, "Apa motivasi Bapak berangkat haji?". "Saya ini kalau wafat di tanah suci kan lebih bahagia. Kalau saya wafat di sana, saya akan makin dekat dengan Allah." See? Kita sebagai dokter tentu punya hati nurani, kira - kira manakah yang lebih penting? Dilarang berangkat berhaji, akan membuatnya semakin sedih, beliau tentu akan merasa tidak dapat menjalankan rukun islamnya secara utuh sebagai seorang muslim. Bahkan bisa jadi malah memperburuk status kesehatannya.

Ya, iman berperan dalam timbulnya suatu penyakit. Dengan keimanan yang kuat maka akan mempengaruhi hidup, kehidupan, dan penghidupan kita yang lebih baik. 

Sumber: dok.pribadi. Kami bersama dokter RE Rizal Effendy

dok.pribadi. Kami bersama dr. Hj. Susi Kania, M.Kes, dr. Arfan, Pak Udi, Pak Usman
dok.pribadi.
Kami bersama dr. Hj. Susi Kania, M.Kes, dr. Suherman, dr. Arfan, Pak Udi, Pak Usman

dok.pribadi. Bersama dr. Sahab Sibuea, M. Sc

“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiya: 83-84)

Tentang Pesta Demokrasi

Sumber: dok. pribadi
Kurang lebih 1 minggu yang lalu, 9 April 2014 menjadi hari pesta demokrasi bagi bangsa Indonesia. Banyak yang menggunakan hak pilihnya, tak sedikit pula yang enggan menggunakan hak pilihnya. Sebagian bersemangat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin mereka, sebagian ada yang memilih menjadi golongan putih (golput), atau bahkan tetap memilih namun dengan merusak surat suara agar surat suaranya tidak disalahgunakan. :") Asal kita saling menghargai, it's ok.

Mungkin sebagian kita sudah pernah mendengar filsafat Jerman, Bertolt Brecht
Sumber: http://alwaysquestionauthority.com

Menarik, kurang lebih artinya begini..
"Buta yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bodoh sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa, dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional." - Bertolt Brecht (Penyair Jerman).

Fenomena mengutuk politik ini marak terdengar akhir - akhir ini. Namun dengan kerendahan hati, izinkan saya mengulas dari sedikit yang saya tahu.

Saladin (dalam ejaan bahasa Arab: Shalahuddin Yusuf bin Ayyub), Sultan Mesir dan Suriah pada tahun 1187 menyerang kerajaan tentara Salib, adalah pemimpin muslim yang paling dikenal di Barat. Beliau memiliki reputasi yang baik di mata kawan dan lawan, bukan karena keahlian militernya tetapi juga karena integritas, kesopanan, dan sifat ksatria. Saladin menjadi salah satu teladan pemimpin Muslim ideal.

Suatu hari, Saladin akan memeriksa seluruh pasukan dari ujung sayap kanan ke ujung sayap kiri, menciptakan rasa persatuan dan mendorong mereka agar maju dan berdiri tegak pada waktu yang tepat. Jika pasukannya sudah bertarung dengan pasukan musuh, Saladin akan berkuda sepanjang barisan pasukannya, di tengah hujan panah, hanya ditemani seorang pembantu yang membawakan kuda cadangan. Bisa kita perhatikan bahwa Saladin berada di daerah berbahaya, namun ia menghindari mengadu nyawa sia - sia dengan bertarung langsung. Itu bukan tugas seorang Jendral. Dengan berada di tengah - tengah prajurit, Saladin membuat prajurit - prajuritnya mantap lagi tenang. Keberadaanya menginspirasi, jendral yang meninggal tidak bisa melakukan itu.

Selama gencatan senjata dengan Pasukan Salib tahun 1191 dan 1192, Saladin juga melakukan penguatan terhadap pertahanan kota Yerussalem, yang oleh bangsa Arab disebut dengan Al-Quds, Kota Kudus. Saladin berkuda ke sana dari perkemahannya sebelum fajar, dan beliau tidak pulang hingga larut malam. Dia menghabiskan sebagian waktu malam untuk mengurus berkas- berkas. Pemimpin harus penuh energi! Dia mengawasi sendiri masalah pembangunan. Bahkan ikut mengangkut batu, dan semua orang, baik kaya dan miskin, mengikuti contohnya. Seperti Rasullulloh SAW, Saladin memimpin dari depan.

Tidak lama sebelum wafatnya, Saladin menulis surat yang berisi nasihat kepada putranya, yang akan diangkat menjadi gubernur pertama kali. Dari surat ini mampu menggambarkan falsafah kepemimpinan beliau, Saladin:

Hindari pertumpahan darah, karena darah yang tertumpah tidak pernah tenteram. Cobalah merebut hati rakyat, dan perhatikan kemaslahatan rakyat. Karena Engkau ditunjuk ALLAH dan aku untuk membahagiakan rakyat. Cobalah untuk merebut hati emir, menteri, dan bangasawan. Aku telah mencapai kedudukan yang tinggi, karena aku dapat merebut hati orang dengan kelembutan dan kebaikan.

Ketika Saladin meninggal, pada 3 Maret 1193 di Damaskus, tempat dia juga dimakamkan, tabibnya menulis:
"Semua orang berduka untuknya, seolah mereka menangisi kepergian seorang Nabi. Saya belum pernah melihat penguasa lain yang kematiaannya begitu menyedihkan rakyat, karena dia dicintai semua orang, Muslim  maupun kafir."

Perhaitkan  pula sudut pandang Ibnu Khaldun, Kitabul Ibar (Sejarah Alam Semesta). Mengenai orang - orang Badui penghuni gurun, Ibnu Khaldun punya pendapat. Di satu pihak Ibnu Khaldun menyebut mereka "Bangsa paling biadab di bumi, yang merampas dan merusak | kalau bisa tanpa perlu bertarung atau membahayakan diri." Di  lain pihak Ibnu Khaldun menulis, "Jelas orang Badui lebih dekat dengan kepada kebaikan daripada penduduk kota."

Itu yang menjadikan orang Badui bukanlah penduduk yang mudah dipimpin. Mereka tidak terbiasa dengan bekerja secara kelompok dan cenderung individualis. "Semua orang Badui mau menjadi pemimpin," tulis Ibnu Khaldun. "Hampir tidak seorangpun yang mau mengalihkan kekuasaan kepada orang lain, bahkan kepada ayah, kakak, atau anggota tertua keluarganya." 

Namun Ibnu Khaldun memperhatikan bagaiman Islam mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat orang Badui yang kurang sopan, membanggakan diri, dan selalu ingin memimpin. Ketika agama hadir di tengah mereka, "Sifat sombong dan iri meninggalkan mereka". Meskipun begitu, anggota suku pengembara tetap memerlukan gaya kepemimpinan tertentu. "Pemimpin mereka perlu memperhatikan semangat kelompok yang diperlukan untuk mempertahankan diri. Oleh karena itu pemimpin Badui terpaksa memerintah mereka dengan lembut dan meilih menghindari memusuhi mereka. Kalau tidak, dia akan sulit menggalang semangat kelompok, sehingga dia sendiri berikut pengikutnya akan celaka."

Ibnu Khaldun menganggap bahwa memang terdapat kaidah dasar manusia, bahwa fitrah manusia itu menyukai bekerjasama. Yang penting bagi keberhasilan kerjasama adalah suatu yang disebut olehnya sebagai ashabiyah atau "Semangat kelompok". Kelompok yang memiliki ashabiyah yang kuat, dapat lebih unggul dibandingkan kelompok yang lain. Pemimpin yang bisa mengarahkan semangat kelompok sebaik mungkin, akan lebih dari pada saingan - saingannya, bahkan mampu membentuk dinasti dan negara baru.

Namun, menurut Ibnu Khaldun, sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan akhirnya mendatangkan kemewahan dan kemerosotan dalam kehidupan menetap, ashabiyah melemah, dan dunia perkotaan menjadi terancam oleh bangsa - bangsa pengembara yang bisa menggalang ashabiyah  lebih kuat. Tidak diragukan lagi, perkara - perkara itu termasuk yang dibahas  Ibnu Khaldun dengan Timur, pemimpin laskar pengembara dan penghancur kota - kota. Jadi, sejarah kerajaan - kerajaan ibarat perputaran roda. Muqaddimah Ibnu Khaldun pada akhirnya menjadi refleksi tentang kekuasaan.

Seperti itulah, Ibnu Khladun memang menghubungkannya dengan kepemimpinan, tetapi beliau mengutamakan kelompok dan naik turunnya kekuasaan atau semangat, bukan pada sifat kepemimpinan pemimpin. Pemimpin tidak bisa tetap efektif kalau pengikutnya sudah kehilangan ashabiyah. Bisa kita pahami, bisa saja kita membesar - besarkan peran satu atau beberapa pemimpin dalam keberhasilan suatu kelompok. Tapi, faktanya kepemimpinan hanyalah satu faktor, walaupun diakui penting.

Sepuluh prajurit yang dipimpin dengan bijak,
akan mengalahkan seratus prajurit tanpa pemimpin. 
EURIPIDES

Di perang Badar, 300 Muslim menang melawan 1.000 prajurit Mekkah. Kaum Muslim bukan hanya menang karena memiliki pemimpin yang hebat, tetapi juga karena ashabiyah mereka yang jauh lebih besar daripada musuh.

Betapa kita bisa banyak belajar dari sejarah. Bahwa ada peran kita terhadap pembangunan bangsa ini, Bangsa Indonesia. Ada peran kita sebagai warga negara Indonesia yang mesti kita tunaikan, mesti kita terlibat di dalamnya, karena kita merupakan bagian dari bangsa ini. Negara ini punya warga negara, yang memiliki fungsi - fungsi tertentu yang harus dilakukan. Dalam konteks ini "fungsi" ini artinya perilaku, kata - kata, atau tindakan apaun yang memenuhi kebutuhan atau bisa disebut sebagai ranah tanggung jawab kepemimpinan. Dan setiap fungsi bisa dilakukan dengan tingkat kecakapan tertentu.

Visi tanpa tugas sekedar impian,
Tugas tanpa visi sekedar bersusah payah,
Visi disertai kerja dapat mengubah dunia.
ANONIM

Bagaimana? Sudah mulai menemukan titik terangnya? Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil bersama.
Ketika pemimpin - pemimpin besar seperti Rasullullah Muhammad SAW menginspirasi pengikutnya, adakalanya inspirasi juga seringkali berlaku sebaliknya. 

Sumber: dok. pribadi


Kepustakaan:
Adair, Jhon. Kepemimpinan Muhammad. 2010. PT Gramedia. Jakarta.

Arcus 2014 - Gampang Belajar Sirkumsisi #2

Ini adalah outline materi yang kami gunakan untuk belajar sirkumsisi. Terutama sirkumsisi dengan menggunakan metode dorsumsisi. Teman - teman bisa belajar juga dari video - video sirkumsisi lewat youtube maupun pembelajaran lainnya. Bisa dari bakti sosial khitanan massal, atau menjadi assiten dokter bedah ketika operasi dalam kepaniteraan bedah.

Apapun metodenya, tetaplah yang terpenting niat kita yang lurus, belajar ilmu yang bermanfaat. Tetap rendah hati dan mengucap syukur ketika kita memperoleh secuil ilmu yang Allah beri. Bismillah..semoga memberi manfaat untuk kita semua.


































Materi ini disampaikan dalam ARCUS FSI 2014 Minggu, 6 April 2014 - Rihlah dan Coass Day FSI Ibnu Sina Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Arcus 2014 - Gampang Belajar Sirkumsisi #1

dok. Pribadi Taman Wisata Batu Putu

Minggu, 6 April 2014 atas izin Alloh aku bisa bersilaturahim kembali dengan adik - adik pengurus dan keluarga anggota muda (Kardiak) FSI Ibnu Sina FK Unila. Hari ini, berlokasi di Tama Wisata Wira Garden, Batu Putu diadakan acara tahunan FSI Ibnu Sina, yaitu acara ARCUS (Aksi Rihlah dan Coass Day). Dari namaya saja sudah bisa tergambar dalam benak kita, bahwa acara ini menjadi aksi semua anggota untuk rihlah, mentafakuri nikmat Allah lewat alam semesta yang telah Alloh ciptakan.

Acara berlangsung selama 2 hari, mulai 5 April 2014 kemarin. Tapi alhamdulillah aku hanya bisa hadir pada acara di hari kedua. Hari kedua ARCUS dan sekaligus merupakan serangkaian acara terakhir ini dinamakan COASS DAY. Menarik ya namanya..Adik - adik ini memang semakin kreatif, mantap deh!


Acara coass day adalah acara silaturahim bagi kami, koas yang juga dulu ditempa di organisasi ini untuk berbagi dengan adik - adik. Kali ini materinya adalah sirkumsisi. Ya, orang biasa sebut dengan khitanan. Dari anggota pengurus "lama" kami ada dr. Andromeda Pahlevi, Muslim Thaher, Ryan Falamy, dan Nanang Hidayatullah. Sedangkan yang akhwat ada aku, Elis Sri Alawiyah, Ghina Yona Nurmufti, dan Mega Noviasari. Kami sudah berbagi tugas, dr. Andro sebagai penyampai materi terlebih dahulu, sedangkan kami mengambil tugas sebagai asisten beliau untuk berbagi dengan adik - adik ini dalam beberapa kelompok kecil. 

Materi sirkumsisi ini sebenarnya sangat menarik, mengingat aplikasi di lapangan akan banyak kita temui. Belajar terlebih dahulu dari teknik dasar yaitu dorsumsisi, kemudian baru kita bisa belajar teknik lain yang memang lebih canggih seperti teknik laser, maupun teknik lainnya yang aku juga belum pernah mempelajarinya. Tapi, asal kita pegang prinsip dasarnya, insyaAlloh pengembangan dari metode apapun kita akan dengan mudah mempelajarinya kelak.

Ok, tahap pertama, kita harus memahami terlebih dahulu anatomi penis. Setelah paham, baru kita belajar apa itu pengertian sirkumsisi, apa kontraindikasi sirkumsisi, bagaimana melakukan persiapan alat sirkumsisi, bagaimana melakukan anestesi blok (fascia buck) maupun anestesi infiltrasi, bagaimana melakukan teknik dorsumsisi, serta apa saja penyulitnya. Ada beberapa step sebenarnya yang cukup mudah dipahami, namun membutuhkan keterampilan dengan rajin berlatih. Senang rasanya bisa berbagi, setidaknya bisa mengingat - ingat kembali materi yang juga dulu kami dapatkan dari guru - guru kami yang luar biasa. Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.

Ini dia link materi sirkumsisinya : Materi sirkumsisi~

dok. Pribadi. Peserta antusias mendengarkan penjelasan dr. Andromeda Pahlevi

dok. Pribadi. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok kecil untuk demonstrasi teknik dorsumsisi
O ya, ada tips sebenarnya untuk gampang belajar sirkumsisi. Kita bisa mengguunakan manekin atau alat peraga buatan untuk penis. Caranya, dengan menggunakan lilin yang berukuran sedang, kemudian lilin tersebut kita balut dengan handscone yang sudah dipotong jarinya.. Terbayang? Nah misalnya, kita potong salah satu jari handscone (misalnya telunjuk), lalu kita masukkan ujung jari handscone tadi ke dalam lilin, nah buat lubang atau meatus uretra eksternanya dengan menggunting sedikit ujung jarinya..Manekin lilin bisa kita gunakan untuk latihan sirkumsisi.. Handscone sebagai kutisnya dan lilin sebagai corpusnya. Praktis bukan? :)

Atau ada lagi, leher ayam. Ya, leher ayam juga bisa kita gunakan untuk latihan sirkumsisi. Dengan leher ayam tampilan menjadi lebih nyata, ada bagian, kutis, subkutis, da corpus. Ini lebih mudah untuk belajar hectng atau menjahit dalam sirkumisi. Kelebihan lainnya juga tidak gampang robek seperti menggunakan handscone.

Atau ada lagi, pengalaman seorang temanku dulu ketika kuliah adalah dengan menggunakan pisang. -_- Ya, sebuah pisang yang biasa kita dan hewan mirip manusia (red: monkey) gemari, ini juga bisa menjadi media pembelajaran kita untuk sirkumsisi. Sebuah pisang bisa kita jadikan metode belajar yang tidak kalah atraktif bukan? Oke, silakan teman - teman bayangkan sendiri hehe..

dok. Pribai. Adik - adik ini serius lakukan demonstrasi sirkumsisi menggunakan "leher ayam"

Yang menjadi penting dalam sirkumsisi ini tetap ya, bekerja dengan hati. Pakai hati dan hati - hati. :) InsyaAlloh apapun yang kita kerjakan akan sampai ke hati..hehe. 

 Perhatikan poto di atas, apa yang kira - kira mereka lakukan..?

Adik - adik ini kreatif sekali. Di akhir acara tentu kita selalu menutup acara dengan doa dan harpan. Yang uniknya adalah, disini ada acara "perobohan tenda". Ya, pembawa acara berkata, marilah kita menutup acara Arcus kita pada hari ini dengan mengucap hamdalah, dilanjutkan dengan perobohan tenda. Haha, serentak semua kaget dan tersenyum. Biasanya ada acara pelepasan balon udara, atau misalnya dengan pemotongan pita, kali ini perobohan tenda. Ya, sip lah.. :)

dok. Pribadi. Peserta Ikhwan pada Arcus 2014 berpoto selesai acara
dok. Pribadi. Peserta Akhwat pada Arcus 2014 tak mau kalah
dok. Pribadi. Semangat gotong royong inilah yang kelak akan kita rindukan, Dik :")
Acara ini hendaknya menjadi sebuah media, media kita untuk terus belajar menjadi insan yang lebih baik. Melalui organisasi ini pula kita akan terus diingatkan dan saling mengingatkan akan indahnya Islam serta ukhuwah yang ada di dalamnya. Tetaplah berpegang teguh pada agama ini, tetaplah saling bergandengan untuk saling menguatkan. Semoga kita menjadi hamba Alloh yang diridhoi untuk berkumpul kembali kelak bersama Rasullulloh dan para sahabat yang kita cintai di dunia dan akhirat. Aamiin :)