Masih suka menggunakan kalimat tanya, "kenapa ya kok begini?", "coba tadi kalo...", dan berbagai kalimat perandaian lainnya. Coba deh dipikir - pikir, cape lho begitu, bikin galau. #sama, aku juga.
Berapa banyak coba energi yang kita habiskan unuk mengeluh, waktu yang kita habiskan untuk mengumpat, atau bahkan air mata yang tumpah untuk menyesali, move up kawan...masa depanmu di depan sana masih cerah, cukup kau ungkapkan saja pada yang Maha Kuasa, rendahkan diri menengadah memohon pada-Nya. Selepas itu, kita mesti kuat, cukup tebar manfaat pada dunia, tidak dengan keluh kesahmu.
Sebelum bilangan tahun berganti, ada banyak tugas yang belum kita tuntaskan. Banyak amanah yang belum kita tunaikan, banyak pula hutang yang mungkin belum kita lunasi, atau bahkan banyak pula hati yang sempat terlukai. Semoga Alloh mudahkan kita untuk menyempurnakan itu semua dan menjadikannya sebagai puzzle utuh nan cantik suatu hari nanti.
Nikmati prosesnya, resapi peluhnya, kelak perjuangan ini akan menjadi kisah indah yang mengiringi perjalanan kesuksesan kita, bukan hanya sebagai pribadi yang sukses, tapi juga sebagai keluarga. Bukan juga hanya kesuksesan sementara di dunia, melainkan juga kesuksesan hakiki di akhirat kelak...
dok. pribadi. renungan |