Kehidupan perkoasan di stase radiologi tinggal menghitung hari. #Caiiileee. Ya, kurang dari 3 hari lagi berada di stase hitam dan putih. Ujian juga sudah menunggu. Tapi, perkenankan untuk kembali berbagi tentang salah satu pemeriksaan khusus radiologi, kali ini saya akan sharing tentang pemeriksaan Colon In Loop.
Pemeriksaan usus besar (kolon) diperlukan sebagai sarana penunjang diagnostik berbagai penyakit saluran pencernaan. Teknik pemeriksaan colon in loop adalah teknik pemeriksaan secara radiologis dari usus besar dengan menggunakan media kontras secara retrograde (artinya, media kontrasnya dimasukkan dari anus ke arah atas). Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mendapatkan gambaran anatomis dari kolon sehingga dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada kolon.
Beberapa indikasi dilakukannya pemeriksaan colon in loop diantaranya adalah :
- Kolitis
- Tumor abdomen
- Megakolon atau Hirschsprung's Disease
- Ileus Obstruksif
- Invaginasi
- Stenosis
- Volvulus
- Atresia ani
Nah, ada pula kontraindikasi atau keadaan yang menyebabkan pemeriksaan colon in loop tidak boleh dilakukan, seperti :
- Ileus paralitik
- Perforasi usus
- Peritonitis
- Ileus obstruktif lama (> 8 jam)
- Infeksi akut saluran cerna
- Kolitis berat, dimana dinding abdomen menjadi sangat tipis dan ditakutkan terjadi perforasi
- Keadaan umum pasien jelek
Oke, setelah didapatkan indikasinya, maka kita akan melakukan persiapan - perrsiapan dalam pemeriksaan colon in loop.
- Persiapan Pasien
- Mengubah pola makan penderita. Penderita hendaknya memakan makanan yang mempunyai konsistensi lunak, rendah serat, ataupun rendah lemak
- Minum air sebanyak mungkin agar tinja di kolon tetap lembek
- Pemberian obat pencahar. Pencahar yang diberikan mumnya adalah Milk of Magnesia atau garam inggris yang dikonsumsi pada malam hari sebelum pemeriksaan keesokan harinya.
- Lama persiapan berkisar 1 – 2 hari tergantung keadaan penderita dan klinis.
- Persiapan Alat
- Pesawat x – ray
- Kaset dan film sesuai dengan kebutuhan
- Marker
- Standar irigator dan irigator set lengkap dengan kanula rectal
- Vaselin dan jelly
- Sarung tangan
- Penjepit atau klem
- Kain kassa
- Bengkok
- Apron
- Plester
- Tempat mengaduk media kontras
• Cara Pemeriksaan
dok.pribadi. Alat dan bahan pemeriksaan colon in loop |
- Media kontras. Kontras yang lazim digunakan adalah larutan barium dengan konsentrasi antara 70-80 Weight/Volume%. Banyaknya sangat tergantung pada penjang atau pendeknya colon. Umumnya 600-800 ml.
- Teknik pemeriksaan. Kontras ganda relatif lebih sukar teknik penggunaannya dibanding kontras tunggal, karena harus melalui tahap-tahap tertentu agar hasil radiografi yang didapatkan optimal.
Tahapan-tahapan tersebut meliputi :
a) Tahap pengisian
dok.pribadi. Tahap pengisian zat kontras (aduk terus...) |
- Pengisian larutan barium ke dalam lumen kolon melalui anus sampai fleksura lienalis atau pertengahan kolon transversum (tergantung pada panjang pendeknya colon).
- Bagian colon yang belum terisi dapat diisi dengan mengubah posisi penderita dari supine menjadi right decubitus.
b) Tahap pelapisan
Dengan menunggu 1-2 menit, larutan barium mendapatkan kesempatan untuk melapisi mukosa kolon dengan sempurna.
c) Tahap pengosongan
Sisa larutan barium dalam lumen kolon dibuang sebanyak yang dapat dikeluarkan dengan memiringkan penderita ke kiri (left decubitus) dan menegakkan meja pemeriksaan (upright).
d) Tahap pengembangan
dok.pribadi. Pengisian double kontras. Caranya, setelah pasien BAB, isi kateternya dengan udara dari spuit yang kosong. |
e) Tahap pemotretan
- Dilakukan pemotretan atau eksposure radiografik dengan posisi tergantung pasa bentuk kolon dan atau kelainan yang ditemukan. Tahap pemotretan lebih mudah jika dilakukan dengan bantuan alat flouroskopi (seperti pada gambar).
- Umumnya dilakukan pemotretan bagian-bagian tertentu kolon, dan lapangan menyeluruh (overall-view) dari kolon.
dok.pribadi. Pemotretan dibantu dengan Flouroskopi |
Salah satu contoh hasil pemeriksaan Colon In Loop :
dok.pribadi. Poto colon in loop Tampak dinding rektum yang irregular. Kesan: Proctitis (radang rectum) |
Kepustakaan:
Radiologi Diagnostik. Sjahriar Rasad. Edisi kedua, cetakan ke-4, 2009. Balai Penerbit FK UI Jakarta.
selain teknik pemeriksaan yg penting jg keselamatan keluarga pasien masa keluarga pasien santai berdiri tanpa aprone dlm ruang pemeriksaan pdhl sedang fluroskopi
ReplyDeleteIa bener, sebaiknya memang kita perlu mengoptimalkan safety pasien dan yg mendampingi..☺
DeleteApakah 1 keluarga pasien, boleh menunggu selama di colon (melihat). Terimakasih 😊🙏
ReplyDeleteSy mau tny dokkl pasien sedang haid apa bisa dilskukan radiologi colon in loop
ReplyDelete