Pernahkah kita jatuh dari sepeda? Setidaknya rasa sakit ketika kita jatuh dari kendaraan beroda dua itu tidak membuat kita behenti untuk mengendarainya. Jatuh bangun karena suatu pergerakan itu biasa. Yang penting roda harus tetap berputar agar ada gerak dinamis yang membuat kita dapat sampai pada tujuan yang kita akan tuju.
Lalu apa hubungannya?
Pagi ini bersama roda duaku melaju menuju bundaran gajah sekitar pukul 06.00 berangkat dari RS Bhayangkara selepas jaga malam. Setiba di sana anak - anak yayasan Rabiah sudah tiba lebih awal, dan sedang merapikan peralatan untuk pos kesehatan. Selang beberapa menit saja, pos kesehatan semakin ramai. Ada yang cek tekanan darah, kolesterol, gula, asam urat, konsultasi, atau ada juga sekedar lewat dan liat - liat.
Pos kesehatan merupakan agenda per dua pekanan yang diadakan oleh Yayasan Rabiah. Lokasinya bisa berganti - ganti sesuai kesepakatan, bisa di bundaran gajah atau di GSG Universitas Lampung. Kegiatan yang berkisar 2 jam pelaksanaannya ini tidak hanya pemeriksaan kesehatan namun juga berupa pendataan bank darah guna persiapan, jika suatu saat ada yang membutuhkan darah maka data pendonor dapat dengan mudah didapatkan.
Pelaksana medis dari kesehatan pun bersifat sukarela, siapa saja boleh bergabung. Adik - adik Med-School yang ingin berkontribusi meluangkan waktu luangnya di akhir pekan dalam kegiatan ini, akan dengan sangat senang hati kami terima. Mari berkontribusi Dik.. ^^
|
dok. pribadi Pos Kesehatan Yayasan Rabiah |
Sekitar pukul 09.00 aku kemudian menuju area outbond Al-Kautsar Rajabasa. Perkenalanku dengan mba Lela, salah satu anggota komunitas Caring Center yang kemudian membawaku pada kesempatan ini. "Yatim Semangat Ceria". Bersama puluhan anak yatim, mari kita bermain dan belajar.
|
Yatim Semangat Ceria |
Agenda ini diadakan oleh Komunitas Caring Center bekerjasama dengan Lembaga Smart People. Kegiatan pagi hari berupa pembukaan, outbond, siang hari dilanjutkan dengan isoma dan rujak party. Ngomong - ngomong sebenarnya aku juga geli untuk datang hari ini. Tahu kenapa? Jawabannya adalah karena usia. Terbayang agenda outbond bakal lari-lari, loncat-loncat, dan sebagainya. Masih mampukah tulang dan sendi ini menopang raga?? hehe. -_-
Tak usah jawab pertanyaannya. Lebih baik mulai bemain outbond dan membuktikannya.
- Buat lingkaran besar, instruktur di tengah
- Perhatikan tangan instruktur, ketika tangan kanan instruktur diangkat, kita tepuk tangan. Ketika tangan kiri diangkat, tangan tidak bertepuk.
- Instruktur mengangkat tangan kanan dan kirinya bergantian sambil kita bertepuk tangan.
- Yang salah mendapat hukuman. (Dipoles belau biru di wajah).
|
Dok. Pribadi. Tepuk kompak |
- Instruktur menginstruksikan secara bergantian "jump in" atau "jump out"
- Kita mengikuti instruksinya (mengucapkan ulang instruksinya dan melakukan), jump in artinya lompat ke dalam, jump out artinya lompat keluar.
- Kemudian adakalanya instruktur mengatakan "ucapkan apa yang saya katakan, lakukan sebaliknya". Artinya ketika dia berkata, "jump in", kita mengatakan "jump in" tapi loncatnya keluar.
- Atau instruksinya berubah menjadi, "lakukan apa yang saya katakan, dan ucapkan sebaliknya."
- Ini melatih konsentrasi individu peserta, yang salah tetap mendapat hukuman diberi belau di wajahnya.
- Kodok - Ayam - Kambing - Sapi - Manusia
- Peserta tetap membentuk lingkaran
- Permainan ini seolah - olah setiap peserta adalah seekor kodok. Kodok berubah menjadi ayam - kambing - sapi - manusia.
- Peserta harus mengikuti alur reinkarnasinya, sembari menirukan suara hewan - hewan tersebut saat dirinya berubah
- Masing - masing peserta berpasangan untuk suit dengan teman sebelahnya.
- Yang menang suit yang berhak untuk berubah sesuai dengan urutannya.
- Peserta yang menang ataupun kalah suit, mencari pasangannya yang juga kalah atau menang. Yang kodok cari kodok lain, yang sudah menang berubah jadi ayam maka ia juga mencari ayam lain untuk suit lagi.
- Peserta menang suit dan menjadi seekor ayam, maka ia harus menirukan bunyi "petok petok" agar bisa mencari peserta lain yang juga menjadi ayam. Mereka kemudian suit lagi untuk berubah menjadi kambing.
- Begitu seterusnya, hingga yang menjadi manusia terlebih dahulu, dialah pemenangnya.
|
Dok. Pribadi. Jump in dan Jump out |
- Instruktur menyebutkan " Yip - Yip 3", artinya kita mencari 3 orang.
- Yip - Yip 12, artinya carilah 12 orang dalam grupmu.
- Yip - yip 5, artiya kita harus berpencar kembali untuk membentuk 5 orang saja dalam grup
- Yang menarik ada tragedi tarik - menarik peserta untuk menggenapkan anggota kelompoknya, namun ketika yip - yipnya berubah (misalnya dari 12 menjadi 11), maka ada anggota yang didorong keluar paksa. #tragis, habis manis sepah dibuang.
- Hukuman tetap sama, satu grup akan mendapat polesan belau jika jumlahnya kurang atau melebihi yang diminta.
- 1 tim terdiri dari 9-12 orang.
- Buat menara setinggi mungkin menggunakan koran yang disediakan, tidak diperkenankan menggunakan alat bantu lain selain koran.
- Menara wajib terdiri dari 4 penyangga (juga dari koran).
- Menara wajib bertahan berdiri minimal 10 detik.
- Instruktur akan melakukan pengukuran jika menara sudah selesai dan bertahan mimimal 10 detik.
- Menara yang paling tinggi dan memenuhi syaratlah yang menjadi pemenang.
|
dok. Dias. Tim ini sedang merancang menaranya |
|
dok. pribadi. Games menara koran - ada yang roboh :') |
|
dok. pribadi. Diskusi membuat menara |
- Memasukkan bola dalam keranjang
- Tim dibagi menjadi beberapa kelompok, tim merah, tim biru, tim hijau (sesuai warna slayer sebagai alat penutup mata)
- 1 tim terdiri dari 9-12 orang berbanjar.
- Semua tim ditutup matanya dengan slayer kecuali yang memberi instruksi, yakni peserta yang opaling belakang
- Ada banyak bola warna merah, biru dan hijau yang disebar di lapangan dan ada keranjang wadah bola sesuai dengan warna bolanya yang diletakkan diujung lapangan.
- Tugas tim adalah memasukkan bola sesuai warna timnya ke dalam keranjangnya sebanyak mungkin.
- Yang memberi instruksi adalah orang yang berada paling belakang dalam banjar tersebut.
- Tidak diperkenankan menggunakan instruksi suara termasuk berbisik.
- Setelah orang yang paling depan berhasil memasukkan 1 bola ke dalam keranjang, orang tersebut pindah ke baris paling belakang untuk bergantian memberikan instruksi kepada kelompoknya.
- Tim yang berhasil mengumpulkan bola terbanyak yang menjadi pemenang
|
dok. Dias |
|
dok. pribadi. Games Memasukkan bola dalam Keranjang |
- Pakai helm dan sarung tangan, jaket
- Peserta tetap dalam timnya.
- Peserta yang paling depan akan dipakaikan oleh anggota timnya aksesoris motor berupa helm, sarung tangan, dan jaket.
- Peserta yang paling depan yang sudah selesai dipakaikan aksesoris tersebut kemudian berlari menuju gawang di depan (sekitar 25 m) dan lari kembali berbalik menuju timnya.
- Kemudian timnya pun melepaskan aksesoris itu dan memakaikannya kepada anggota di belakangnya, begitu seterusnya.
- Tim yang berhasil paling cepat menyelesaikan permainan (yang semua anggota timnya sudah berlari), tim itulah yang menjadi pemenang.
|
dok. pribadi. Games aksesoris motor |
|
dok. pribadi. Larii...!
|
- Menangkap bola sambil berputar
- 1 tim masing - masing membentuk lingkaran.
- Tiap orang memegang bola dengan warna yang berbeda dengan orang di sebalah kanan dan kirinya.
- Setiap orang berlatih melempar bola ke atas dan menangkapnya sendiri.
- Permainannya adalah bola dilempar ke atas tapi setiap orang bergerak 1 langkah ke kanan dalam lingkaran itu.
- Jadi kita melempar namun kita juga harus menangkap bola orang di sisi kanan kita sambil bergerak ke kanan.
- Yang menjadi pemenang adalah tim yang sebanyak 3 kali berturut - turut tidak menjatuhkan 1 pun bolanya (dalam 3 kali instruksi bergerak).
|
Dok. pribadi. Games tangkap bola sambil berputar
|
Di akhir games kami membentuk kembali lingakaran besar dan kemudian mengevaluasi permainan kami. Bersama instruktur Smart People, Jo, Erlia, Dias dan Angga kami mencoba bertukar ide dan pengalaman yang didapat setelah permainan ini. Banyak hal sebenarnya yang dapat kami ambil hikmahnya setelah lelah bermain dan haha hihi.
Sebenarnya permainan adalah experiential learning bagi kita. Ketika kita berperan dalam permainan dan menyikapi permainan tersebut, itulah sebenarnya yang bisa menggambarkan karakter kita dalam menyoal permasalahan kehidupan. Misalnya, ketika permainan menggunakan sarung tangan, masker, dan helm. Sebagian anggota tim tidak mengenakannya dengan total, sarung tangan cenderung baru dipakai sebelah, langsung berlari. Menyempurnakannya sambil berlari. Padahal kita tahu aturannya adalah mengenakan dengan baik sarung tangan di kedua tangan, memakai helm, dan jaket secara sempurna, baru kemudian berlari. Itu cerminan diri kita. Sudah totalkah 100% kita menjalankan hidup ini?
Adakalanya hal yang menurut kita adalah hal biasa menjadi tak biasa bagi orang yang mau berpikir. Ada berapa juta orang yang sudah pernah atau bahkan biasa melihat buah apel jatuh dari pohonnya? Kemudian mengapa bisa Sir Isaac Newton yang sedang duduk di bawah pohon apel dan melihat apel jatuh kemudian dapat merumuskan hukum gravitasi? Apa pembedanya? Berpikir.
Mari kita sejenak berpikir atas apa yang ada sekeliling kita, dan mengambil sebanyak - banyak pelajaran. Gunakan itu untuk terus memperbaiki diri. Setiap saat, setiap waktu.
|
dok. Dias - Evaluasi |
“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-Imran: 190-191)
|
Dok. Pribadi - Tim Biru, meski kalah tetap ga menyerah :') |
|
Dok. pribadi. Yatim Semangat Ceria |