19 Februari 2014 kami memulai perjalanan untuk menuntut ilmu
kedokteran okupasi di PT Gunung Madu Plantations ini. 3 minggu lamanya kami belajar di sini. Di
Lampung Tengah, Perkebunan Tebu dan Pabrik Gula Gunung Madu. 2,5 Jam perjalanan
kurang lebih, adalah jarak yang mesti kami tempuh untuk datang kemari.
Hijau, menjadi warna yang mendominasi perjalanan. Tebu
berbaris menghantarkan kami hingga tiba di tempat tinggal sementara (mess).
Mess bujang mereka menyebutnya.
Sebuah fase perjalanan menuju cita – cita kami menjadi seorang
dokter. Fase ini kami niatkan untuk mengabdikan diri kami kepada masyarakat,
untuk menimba ilmu dari guru – guru kami.
Dr. Pahlawan Nasution, M. Kes, dr. Nano Sutrisno, dr. Evi
Maiselma, dr. Galuh. Dari orang – orang yang luar biasa inilah kami diberi
banyak ilmu, masukan, dan tentunya nilai – nilai kehidupan untuk menghadapi
kehidupan kami kelak sebagai profesi dokter.
Dr. Pahlawan Nasution, M. Kes selalu mengajak kami untuk
menjamah divisi – divisi di PT GMP, divisi VII, IPAL, survei kasus kedokteran
okupasi. Kesetiaan beliau dalam mengiringi kami dan kesabarannya dalam menjawab
pertanyaan kami begitu luar biasa. Terima kasih dok, atas semua masukan untuk kami, dokter begitu
menginspirasi.
Dr. Evi Maiselma, pemahaman dan prinsip-prinsip dalam pengobatan pasien banyak
kami pelajari dari beliau. Elegan namun tetap bersahaja, itulah yang kami
pelajari dari dokter. Semoga semangat dokter untuk memberikan yang terbaik
dalam setiap laku, dapat kami tiru dan gugu.
Dr. Nano Sutrisno, yang ramah dan rendah hati. Ntah pesona
apa yang beliau punya, tapi sugesti pasien terhadap dokter yang satu ini memang
patut diakui. Setidaknya, dari beliau kami diajarkan bahwa kesembuhan pasien
tidak dengan terapi medikamentosa semata, tapi ada “hati” yang mesti kita
libatkan. Pesan beliau, boleh 'nakal', tapi tidak boleh sombong.
Dr. Galuh dokter yang juga satu almamater dengan kami,
memberikan kami semangat baru untuk terus belajar dan memperbaharui semangat
mudanya. Murah senyum dan santun terhadap sesama, itu yang kami pelajari dari
beliau.
Dr. Rara yang merupakan dokter gigi di PT GMP ini, punya
jiwa sporty dan energic. Semangat beliau dalam memotivasi kami untuk terus taft mengahadapi semua permasalahan
dalam hidup. Jatuh? Bangkit lagi.. :D ^^
Semua pelayan kesehatan di sini memberikan kesan yang sangat
baik kepada kami. Mulai dari driver, cleaning service, perawat, bidan, karyawan
harian, mandor, staff, bahkan kepala divisi, semua sangatlah mudah untuk
membagi senyumnya kepada sesama. Itulah atmosfer yang tentunya akan sangat kami
rindukan...
Setiap ada pertemuan tentulah ada perpisahan. Kini, 8 Maret
2014 tibalah saatnya kami selesai menjalani kepaniteraan klinik di perusahaan
PT GMP. Banyak hal yang sudah tertoreh di hati, menancap di relung akan ilmu kedokteran
pun ilmu kehidupan. Kisah itu semua akan kami canangkan dalam hati kami sebagai
pemacu kami untuk terus belajar.
Mohon dimaafkan atas segala khilaf yang pernah ada. Kami
tetaplah seorang pembelajar. Doakan kami dok, agar bisa meraih cita kami.
Doakan kami agar suatu hari nanti bisa membanggakan kalian semua, semoga kita
kelak akan bertemu dengan keadaan yang jauh lebih baik lagi.
Kami yakin, kata ini tidak mampu mewakili segala rasa, namun
setidaknya dapat menggambarkan rasa syukur kami kepada yang Maha Kuasa atas
kesempatan yang telah Alloh beri untuk
belajar di perusahaan ini.
Salam hormat kami, dokter muda Raden Dicky Wirawan L, dokter
muda Nora Ramkita, dokter muda Rizqa Atina, dokter muda Ayu Zahera, dan dokter
muda Elis Sri Alawiyah.
0 comments:
Post a Comment