1 Syawal 1434 H, senyum bahagia terpancar dari setiap kita yang merayakan. Alhamdulillah, rasa senang bercampur haru. Senang karena sebagian kita menantikan moment berkumpul bersama keluarga besar tercinta, momen kekeluargaan di mana satu dengan yang lain ikhlas saling memaafkan. Haru karena bulan Ramadhan yang penuh keistimewaan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk beribadah secara maksimal, belum sepenuhnya dicurahkan konsentrasinya untuk beramal. Terselip doa di balik hari nan fitri ini agar kembali dipertemukan dengan Rmadhan mendatang.. Amiin.
Ramadhan tahun ini kucoba untuk tetap tersenyum menikmati karunia yang luar biasa Allah berikan, meski belum bisa berkumpul dengan orang - orang tercinta, namun pasti Allah selipkan hikmah di dalamnya. Meski tidak bisa memeluk orang tua secara langsung, aku yakin penghubung kami ada doa yang tulus dari orang tua kepada anaknya, pun doa ku untuk mereka :')
Senyum ini pun coba kubagi kepada orang - orang yang ada di sekelilingku. Ya, pasien - pasien yang sedang bertaruh nyawa untuk menyambut kelahiran putra-putri mereka tercinta. Di saat yang lain tersenyum bersama keluarga di kampung halaman, kami juga membagi senyum untuk pasien di ruang rawat.. :')
Semoga di hari kemenangan ini, kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Bukan yang terlena sehingga lupa bersyukur, bukan yang terlena sehingga lupa untuk tetap tawadhu menegakkan agama ini. Semoga Allah genggam keimanan kita, menjaga kita agar tetap menikmati ibadah - ibadah kita seperti bulan Ramadhan lalu. Semoga seiring detak jantung yang berdenyut, di setiap detak itu pula asma-Nya selalu disebut.
Ada banyak cara mensyukuri karunia-Nya..ada banyak hikmah yang mereka beri |
0 comments:
Post a Comment