Pelajaran dari Pantai

Pantai. Apa yang sahabat - sahabat bayangkan pertama kali ketika mendengar kata "pantai"?
Air atau angin atau pasir atau ombak atau karang ataukah nelayan. Tentu akan banyak diksi yang dapat menggambarkan indahnya salah satu ciptaan Yang Maha Kuasa ini. Tak sedikit pula yang terinspirasi dari pengalaman puitiknya lalu disulap menjadi puisi indah dan memesona.

Aku pun sama. Dari sekian banyak pilihan berlibur, pantai tetaplah menjadi tempat favorit untuk dikunjungi. Berlibur bersama teman - teman maupun keluarga menjadi momen yang amat cantik untuk dikenang. Ya, itulah pantai dengan segala memori keindahannya.

Ah, nampaknya aku mellow malam ini. Tiba - tiba aku teringat sebuah pelajaran yang mungkin perlu aku tuliskan di sini. Pelajaran sederhana dari alam. 

Pantai yang tak tampak oleh jangkauan indera apa bentuk ujungnya. Yang nampak hanya warna birunya yang terbentang luas. Luas sekali... lalu ada kita yang berdiri memandangi itu semua. Kecil sekali diri ini. Apalah artinya diri ini dibandingkan dengan dunia yang begitu luas. 

Dunia begitu luas? Ya..terlihat begitu, bukan..? Bandingkan saja luas rumahmu dengan luas tanah lapangan sepak bola. Lalu bandingkan dengan propinsi atau pulau, atau bahkan samudera. Kemudian bandingkan lagi itu dengan planet bumi, bahkan tata surya. Tapi ternyata dunia pun masih amat kecil jika dibandingkan dengan akhirat. Hmmmmh :"




 : وَعَنْ المُسْتَوْردِ بنِ شَدَّادٍ  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قََالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

مَا الدُّنْيَا في الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ أُصْبُعَهُ فِي الْيَمِّ . فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟

Dari al-Mustaurid Ibn Syaddad ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat, melainkan seperti jari yang dicelupkan salah seorang di antara kalian ke dalam air laut lalu ditarik kembali. Lihatlah, seberapa banyak air yang melekat di jarinya itu. HR Muslim.

Allah berfirman,
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS Al Qasas : 77

Ya, tentu segala sesuatu diciptakan dengan maksud tertentu. Bagitupun kita, makhluk-Nya disertai dunia dan isinya. Di sinilah letak peran kita mengoptimalkan apa yang ada pada diri dan apa yang Alloh sediakan di dunia untuk beribadah kepada-Nya. Lewat peran apapun yang kita mainkan, sebagai apapun, dengan cara apapun, semua harus menjadi bekal kita untuk mempersiapkan kehidupan yang sesungguhnya, yang teramat besar lagi kekal, kehidupan setelah kematian..ialah akhirat.

Semoga yang kecil dan singkat yakni diri dan kehidupan dunia kita, bisa mengupayakan yang besar lagi kekal ialah akhirat dalam jannah-Nya...