Komunitas Kanker Payudara Lampung

Rapuh, hancur, mungkin itu yang dirasakan oleh hampir semua orang yang didiagnosa penyakit kanker atau tumor ganas. Penyakit yang bagi sebagian orang merupakan momok yang menakutkan. Belum lagi berita burung yang diperoleh dari tetangga kanan dan kiri yang menambah beban pikiran penderita kanker.

Ah, sudahlah. Bukankah Alloh menciptakan suatu penyakit beserta pula dengan obatnya? Bukankah Alloh menjanjikan suatu kesulitan bersama dengannya ada kemudahan? Bukankah Alloh menjanjikan ampunan dan pahala yang besar bagi yang ikhlas dan bersabar dengan penyakitnya? Lalu tak ada lagi alasan kita untuk tidak memilih jalan ikhtiar dan ikhlas terhadap apa yang sudah Alloh tetapkan kepada kita.

Seorang penderita cancer payudara bercerita tentang perjalanan penyakitnya dan pengalamannya berobat, mulai tahun 1999 sejak divonis mengidap cancer payudara, ia berkeliling berobat mulai dari dukun atau 'orang pintar', habis puluhan juta rupiah, namun tak membuahkan hasil, lalu ia memutuskan untuk kembali lagi ke pengobatan medis. Pernah juga ia divonis seorang dokter usianya tinggal 2 tahun lagi. Tapi itu semua terbantahkan dengan ikhtiarnya yang maksimal menjalani berbagai rangkaian pengobatan termasuk pengangkatan payudara dan kemoterapi, diiringi dengan doa dan dukungan penuh dari keluarga besarnya. Dengan hati yang bahagia dan pengobatan yang tepat tentu dapat menjadi harapan positif untuk penderita cancer.

Pesan pasien yang juga sudah menjalani pengobatan radioterapi sebanyak 33 kali ini, bahwa hati mereka sensitif, mudah terharu sehingga yang dibutuhkan pasien sebenarnya adalah dukungan dari tenaga medis, orang terdekat yakni keluarga dan kerabat, berupa harapan yang lebih baik untuk hidup mereka. Pasien ini juga memberikan semangat untuk penderita cancer mammae yang lainnya untuk bisa survive. Semua bisa menjalankan kehidupan dengan lebih baik, asalkan hati terkondisikan dengan baik. Ibu ini membuktikan bahwa vonis dokter bukanlah sesuatu yang pasti, takdir Tuhan-lah yang lebih pasti. Saat ini ia sudah menerima SK pensiunnya sebagai guru SD. Ia terharu bahwa ternyata Tuhan mengizinkannya untuk masih dapat hidup hingga saat ini.

Cerita di atas adalah sekelumit kisah hidup yang dibagikan seorang penderita cancer payudara asal Lampung dalam pertemuannya dengan sesama penderita cancer payudara. Pertemuan ini diinisiasi oleh dokter Bintang, Sp. B (K) Onk bersama dengan profesi lain, dokter, perawat ruang bedah dan kemoterapi, bidan, mahasiswa, dan dewan dakwah RS Abdul Muluk. Pertemuan yang diadakan hari Jumat, 27 Mei 2016 ini berhasil membentuk komunitas penderita cancer payudara Lampung. Melalui komunitas ini diharapkan menjadi wadah berbagi untuk sesama penderita cancer payudara agar saling menyemangati, untuk dapat bertukar informasi, sehingga tidak ada lagi penderita yang enggan berobat karena tidak tahu. Karena kekhawatiran - kekhawatiran yang tanpa dasar pengetahuan yang jelas.  

Semoga komunitas ini dapat meningkatkan semangat penderita kanker payudara dalam berjibaku melawan penyakitnya. Bukan untuk sebuah kata menyerah ataupun tunduk pada sel - sel yang mematikan. Justru, untuk hidup yang lebih berwarna, bermakna, dan bermanfaat bagi orang lain. 

Dok. Pribadi. Pembentukan Komunitas Kanker Payudara Lampung, 27/5/16


Balada Internsip

Sudah hampir enam bulan aku dan 4 orang sejawatku menjalankan program internsip dokter. Kami mendapatkan penempatan wahana internsip di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Masih ada sisa sekitar dua bulan lagi tugas kami di rumah sakit ini, kemudian empat bulannya akan kami lalui di Puskemas Simpur, Bandar Lampung.

dok. pribadi RS Bhayangkara Polda Lampung


1 kelompok internsip kami awalnya berjumlah 6 orang, tapi 1 orang sudah menemukan jalan hidupnya, mengabdi sebagai dokter militer TNI Angkatan Udara, Muslim Thaher (jangan batuk ya Thaher karena lagi diomongin di sini, hehe). Karena beliau pergi pendidikan di Magelang, jadilah kami yang ditinggalkan di sini berjumlah 5 orang, 

dok. pribadi
Rumah sakit ini banyak memberi pelajaran untuk kami, tentu memberi pengalaman - pengalaman unik yang menggelitik, hehe. Serius.. Salah satunya adalah pengalamanku visite di ruang khusus tahanan yang hanya ada di rumah sakit kepolisisan. Ruang perawatan ini bernama ruang Cannabis, menyerupai sel (tahanan). Kanabis artinya ganja, aku juga kurang paham apa filosopi penamaan ruangan ini, yang jelas kita hanya bisa melakukan visite (pemeriksaan pasien) dengan didampingi oleh seorang polisi. Tentunya tahanan ini terdiri dari beraneka ragam kasus kriminal, ada yang berupa kasus pembunuhan, pembegalan, penipuan atau narkoba.

dok. pribadi. Ruang Cannabis
Selain itu keseruan lainnya berupa pemeriksaan kesehatan khusus calon - calon polisi, polwan maupun tentara. Pemeriksaan kesehatan atau sering disebut dengan cek fisik mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kami diajarkan untuk teliti memeriksa status kesehatan mereka agar kelak tercipta abdi negara yang sehat dan tangguh melindungi negeri. ^^9

dok. pribadi. Monotes untuk Narkoba
dok. pribadi
Nah, kami juga seringkali diamanahkan 'tugas kenegaraan' atau keslap. Kegiatannya berupa penugasan internsip sebagai petugas kesehatan dalam acara - acara kepolisian daerah maupun tim kesehatan yang bekerja sama dengan Jasa Raharja. Pokoknya, sebagai internsip kami harus siap bertugas jika dibutuhkan kapanpun.

Pernah beberapa kali kena tilang di lampu merah, jurus andalan pun dikeluarkan diiringi dengan ekspresi bersalah. "Maaf ya Pak, saya dokter internsip di RSB, sekali lagi maaf ya Pak." "Ya sudah, lain kali jangan diulangi ya.." Asiik! Dibebaskan hehe.. (Jangan ditiru ya..)

dok. pribadi
Yang jelas semua tempat internsip tentulah baik, semua akan memberikan kita pelajaran asal kita mau belajar banyak dari lingkungan kita. Yang terpenting itu bersyukur atas apa yang sudah Alloh tetapkan, dimanapun penempatannya, pastilah ada hikmah yang Alloh selipkan untuk kita. Nikmati saja prosesnya, satu tahun tentu akan menjadi tahun menyenangkan.


dok. pribadi. Keluarga Besar RSB

Menyenangkan, bahkan menggelikan,
Pagi itu giliranku jaga IGD, siftnya mulai dari jam 07.00 pagi hingga 19.00 malam. Pasien hari itu cukup banyak karena banyak anak setingkat SMA yang mempersiapkan dirinya untuk tes masuk polisi pada bulan Mei. Tidak kurang dari 30-an orang adalah pasien yang check up, belum lagi pasien umum yang datang berobat.

Setelah makan siang diiringi cuaca terik, datanglah seorang pasien wanita usia 40-an tahun diantar oleh suami dan adiknya ke-IGD. Dengan menggunakan kursi roda ia kemudian dibawa menuju tempat tidur atau bed pemeriksaan. Tampak balutan kassa yang membungkus jari - jari kaki kirinya, sepertinya ia kesakitan.

"Ada apa ini, Bu?", tanyaku. "Ini Dok, kaki saya sakit, warna jarinya jadi item gitu ya Dok sudah dua minggu". Ternyata ibu ini terkena DM (Diabetes Mellitus atau kencing manis) dan baru diketahui mengidap DM sejak 1 bulan yang lalu. Sedangkan menurut pengakuan ibunya, kakinya menghitam baru 2 minggu terkahir. Ibu jari kaki kirinya berwarna hitam terlihat menonjol keluar dari balutan kassanya. Sedangkan pada bagian telapak kaki, tampak kassa yang dalam keadaan basah berwarna kekuningan. Dalam istilah kedokteran penyakit ini disebut dengan gangren diabetikum.

Segera aku konsulkan keadaan pasien ini kepada Dokter Awal B, Sp. PD . Beliau kemudian menuju IGD dan aku mendampinginya melihat kedaan pasien. "Jangan lupa kau konsul juga ya pasien ini ke dokter Teguh, Sp. Bedah," ujarnya dengan logat khas Palembang. "Siap dok, tadi Gula Darah Sewaktu (GDS) nya 211 mg/dl dok.". "Ok, kau masukkanlah cairannya pakai NaCl ya, metformin, ceftriaxon, dengan metronidazole." 

Aku kemudian mengangguk dan berkata, "Ia Dok sudah saya cek-kan juga labnya lengkap untuk persiapan debridemen atau amputasinya jika memang diperlukan". Beliau kemudian menjelaskan kepada pasien dan keluarga nya, "Bu, kalau keadaan jarinya sudah meghitam begini, biasanya dokter bedah akan memotong bagian yang hitam, gunanya agar bagian yang hitamnya tidak menjalar ke jari - jari yang lain, gimana Ibu?". "Ya dok, ngga papa", nampaknya ibu ini sudah paham tentang penyakitnya dan sudah siap dengan kemungkinan tersebut.

Sambil menoleh kearahku, Dokter Awal kemudian melanjutkan, 'O ya, jangan lupa ya kau poto juga ini kakinya." "Baik dok," (Segera aku keluarkan handphone dan kemudaian 'cekrek', gambar kaki ibu inipun telah tuntas didokumentasikan). Dokter Awal kemudian melirik dengan dahi yang turut mengernyit, "Nora, siapa suruh kau poto pasien ini? Hahhahaha.."

Habislah aku memutar otakku, apa yang salah ya.. OHHHH.. "Hehehe, maaf dok, saya pikir dokter menyuruh saya poto menggunakan kamera untuk dilaporkan ke dokter bedah gambaran gangrennya.. Instruksi dokter kan minta poto, bukan minta rontgen",  aku berupaya ngeles.. --__--"

dok. pribadi. Poto?

Mendadak seisi IGD siang itu jadi rusuh menertawakanku. Aku baru paham ternyata maksud dokter Awal adalah meminta poto Rontgen untuk gambaran pre - operasi amputasinya, bukan poto kamera seperti yang telah aku kerjakan. "Kau sudah makan siang belum?", "Sudah, Dok". "Pasti kau belum minum ya?", "Ia dok, air galonnya habis tadi mau minum, hehe ---__---"

Kali ini aku mengakui bahwa kekurangan cairan dapat memengaruhi daya konsentrasi.
#sekian.


Pesan untuk Pemuda

Pesan Bung Karno untuk pemuda, jangan sekali - kali melupakan sejarah. Nampaknya belum cukup kalau kita hanya tidak melupakan sejarah, perlu juga bagi pemuda untuk membuat sejarah. Minimal sejarah untuk dirinya sendiri agar bisa membuat trackrecord yang baik untuk kemanfaatan orang banyak.

Dok.pribadi poskes BEM FK UNILA

Poskes BEM 26 Maret 2016. Desa Sungkai, Pesawaran

Dok. Pribadi Baksos LANAL
Suatu ketika di sebuah desa yang tandus, hiduplah dua orang yang masing-masing diberi ember oleh rajanya sebagai modal mereka untuk memindahkan air. Ember itu dapat digunakan untuk mengangkut air dari sumber mata air gunung hingga ke rumah mereka. Ember orang pertama bisa menampung air hingga penuh dan berhasil membawa pulang ember yang penuh berisi air tersebut. Sedangkan orang kedua, tanpa disadari ember miliknya ternyata bocor. Sehingga tak ada air yang berhasil ia bawa hingga ke rumah. Hal itu berlangsung hari, minggu, hingga bulan.

Lama kelamaan orang kedua menjadi kesal karena merasa ditipu oleh sang raja. Ia merasa sang raja tidak adil, ember miliknya tidak sebagus ember orang pertama. Ia merasakan kesulitan dalam memindahkan air dan harus menanggung kesulitan akibat tak memiliki air di rumahnya.

Menanggapi kekesalan orang kedua, sang Raja menanggapinya dengan santai. Sembari tersenyum dia meminta orang kedua untuk menyusuri sepanjang jalan dari rumahnya hingga sumber mata air. Betapa terkejutnya orang kedua, ternyata tanah gersang di jalan itu kini dipenuhi dengan bunga - bunga yang tumbuh dengan subur nan indah.

Terkadang kita sering mengeluh kepada Tuhan atas kekurangan yang kita miliki. Kita menganggap keterbatasan kondisi yang ada pada diri kita sebagai kambing hitam dari kegagalan kita. Lalu kita mebandingkannya dengan kelebihan yang orang lain punya sebagai pemakluman atas kegagalan kita. Padahal jika kita mau berusaha, tentulah kita dapat dengan legowo menerima kekurangan kita itu kemudian menjadikannya sebagai pecutan untuk berbuat semaksimal yang kita bisa untuk dapat memberi manfaat.

Setiap orang diciptakan secara spesial dan sempurna, dilengkapi akal dan pikiran yang membedakan dengan makhluk lainnya. Tentu insan spesial ini Alloh bekali dengan kekhususan masing-masing berupa kelebihan dan kekurangan yang melekat pada dirinya. Kita tidak bisa memilih kita lahir dalam fisik seperti apa, kita tidak bisa pula memilih siapa orang tua kita, bagaimana kondisi keluarga nya, bagaimana perekonomian keluarganya, atau seberapa hangat keluarga kita? Lalu apakah itu menjadi alasan untuk mengeluh, atau menjafi alasan untuk tidak berpikir maju?

Justru terkadang dari kekurangan itulah yang menjadikannya spesial. Berpikirlah, ternyata dari ember yang bocor tadi bisa memberi kesuburan bagi tanaman - tanaman yang membutuhkan air.

Dok. Pribadi. Baksos bersama TNI AL, Rabu, 30 Maret 2016

Dok. Pribadi. Intensip Kalianda dan Bandar Lampung

Dok. Pribadi bersama Dokmil TNI AL

Dok. Pribadi

Dok. Pribadi

Dok. Pribadi Lanal Lampumg

Dok. Pribadi Baksos Lanal pantai Embe, Kalianda

Dok. Pribadi khitanan massal

Dok. Pribadi pengobatan massal

Dok. Pribadi Baksos Lanal, Kalianda pantai Embe

Minggu Ceria

Pernahkah kita jatuh dari sepeda? Setidaknya rasa sakit ketika kita jatuh dari kendaraan beroda dua itu tidak membuat kita behenti untuk mengendarainya. Jatuh bangun karena suatu pergerakan itu biasa. Yang penting roda harus tetap berputar agar ada gerak dinamis yang membuat kita dapat sampai pada tujuan yang kita akan tuju.

Lalu apa hubungannya?

Pagi ini bersama roda duaku melaju menuju bundaran gajah sekitar pukul 06.00 berangkat dari RS Bhayangkara selepas jaga malam. Setiba di sana anak - anak yayasan Rabiah sudah tiba lebih awal, dan sedang merapikan peralatan untuk pos kesehatan. Selang beberapa menit saja, pos kesehatan semakin ramai. Ada yang cek tekanan darah, kolesterol, gula, asam urat, konsultasi, atau ada juga sekedar lewat dan liat - liat.

Pos kesehatan merupakan agenda per dua pekanan yang diadakan oleh Yayasan Rabiah. Lokasinya bisa berganti - ganti sesuai kesepakatan, bisa di bundaran gajah atau di GSG Universitas Lampung. Kegiatan yang berkisar 2 jam pelaksanaannya ini tidak hanya pemeriksaan kesehatan namun juga berupa pendataan bank darah guna persiapan, jika suatu saat ada yang membutuhkan darah maka data pendonor dapat dengan mudah didapatkan.

Pelaksana medis dari kesehatan pun bersifat sukarela, siapa saja boleh bergabung. Adik - adik Med-School yang ingin berkontribusi meluangkan waktu luangnya di akhir pekan dalam kegiatan ini, akan dengan sangat senang hati kami terima. Mari berkontribusi Dik.. ^^

dok. pribadi Pos Kesehatan Yayasan Rabiah

Sekitar pukul 09.00 aku kemudian menuju area outbond Al-Kautsar Rajabasa. Perkenalanku dengan mba Lela, salah satu anggota komunitas Caring Center yang kemudian membawaku pada kesempatan ini. "Yatim Semangat Ceria". Bersama puluhan anak yatim, mari kita bermain dan belajar.

Yatim Semangat Ceria
Agenda ini diadakan oleh Komunitas Caring Center bekerjasama dengan Lembaga Smart People. Kegiatan pagi hari berupa pembukaan, outbond, siang hari dilanjutkan dengan isoma dan rujak party. Ngomong - ngomong sebenarnya aku juga geli untuk datang hari ini. Tahu kenapa? Jawabannya adalah karena usia. Terbayang agenda outbond bakal lari-lari, loncat-loncat, dan sebagainya. Masih mampukah tulang dan sendi ini menopang raga?? hehe. -_-

Tak usah jawab pertanyaannya. Lebih baik mulai bemain outbond dan membuktikannya.

  • Tepuk Kompak
  1. Buat lingkaran besar, instruktur di tengah
  2. Perhatikan tangan instruktur, ketika tangan kanan instruktur diangkat, kita tepuk tangan. Ketika tangan kiri diangkat, tangan tidak bertepuk.
  3. Instruktur mengangkat tangan kanan dan kirinya bergantian sambil kita bertepuk tangan.
  4. Yang salah mendapat hukuman. (Dipoles belau biru di wajah).

Dok. Pribadi. Tepuk kompak 

  • Jump in, Jomp out
  1. Instruktur menginstruksikan secara bergantian "jump in" atau "jump out"
  2. Kita mengikuti instruksinya (mengucapkan ulang instruksinya dan melakukan), jump in artinya lompat ke dalam, jump out artinya lompat keluar.
  3. Kemudian adakalanya instruktur mengatakan "ucapkan apa yang saya katakan, lakukan sebaliknya". Artinya ketika dia berkata, "jump in", kita mengatakan "jump in" tapi loncatnya keluar.
  4. Atau instruksinya berubah menjadi, "lakukan apa yang saya katakan, dan ucapkan sebaliknya."
  5. Ini melatih konsentrasi individu peserta, yang salah tetap mendapat hukuman diberi belau di wajahnya.

  • Kodok - Ayam - Kambing - Sapi - Manusia
  1. Peserta tetap membentuk lingkaran
  2. Permainan ini seolah - olah setiap peserta adalah seekor kodok. Kodok berubah menjadi ayam - kambing - sapi - manusia.
  3. Peserta harus mengikuti alur reinkarnasinya, sembari menirukan suara hewan - hewan tersebut saat dirinya berubah
  4. Masing - masing peserta berpasangan untuk suit dengan teman sebelahnya.
  5. Yang menang suit yang berhak untuk berubah sesuai dengan urutannya.
  6. Peserta yang menang ataupun kalah suit, mencari pasangannya yang juga kalah atau menang. Yang kodok cari kodok lain, yang sudah menang berubah jadi ayam maka ia juga mencari ayam lain untuk suit lagi.
  7. Peserta menang suit dan menjadi seekor ayam, maka ia harus menirukan bunyi "petok petok" agar bisa mencari peserta lain yang juga menjadi ayam. Mereka kemudian suit lagi untuk berubah menjadi kambing.
  8. Begitu seterusnya, hingga yang menjadi manusia terlebih dahulu, dialah pemenangnya.

Dok. Pribadi. Jump in dan Jump out

  • Yip - Yip
  1. Instruktur menyebutkan " Yip - Yip 3", artinya kita mencari 3 orang. 
  2. Yip - Yip 12, artinya carilah 12 orang dalam grupmu.
  3. Yip - yip 5, artiya kita harus berpencar kembali untuk membentuk 5 orang saja dalam grup
  4. Yang menarik ada tragedi tarik - menarik peserta untuk menggenapkan anggota kelompoknya, namun ketika yip - yipnya berubah (misalnya dari 12 menjadi 11), maka ada anggota yang didorong keluar paksa. #tragis, habis manis sepah dibuang.
  5. Hukuman tetap sama, satu grup akan mendapat polesan belau jika jumlahnya kurang atau melebihi yang diminta.

  • Menara Koran
  1. 1 tim terdiri dari 9-12 orang.
  2. Buat menara setinggi mungkin menggunakan koran yang disediakan, tidak diperkenankan menggunakan alat bantu lain selain koran.
  3. Menara wajib terdiri dari 4 penyangga (juga dari koran).
  4. Menara wajib bertahan berdiri minimal 10 detik.
  5. Instruktur akan melakukan pengukuran jika menara sudah selesai dan bertahan mimimal 10 detik.
  6. Menara yang paling tinggi dan memenuhi syaratlah yang menjadi pemenang.

dok. Dias. Tim ini sedang merancang menaranya
dok. pribadi. Games menara koran - ada yang roboh :')
dok. pribadi. Diskusi membuat menara

  • Memasukkan bola dalam keranjang
  1. Tim dibagi menjadi beberapa kelompok, tim merah, tim biru, tim hijau (sesuai warna slayer sebagai alat penutup mata)
  2. 1 tim terdiri dari 9-12 orang berbanjar.
  3. Semua tim ditutup matanya dengan slayer kecuali yang memberi instruksi, yakni peserta yang opaling belakang
  4. Ada banyak bola warna merah, biru dan hijau yang disebar di lapangan dan ada keranjang wadah bola sesuai dengan warna bolanya yang diletakkan diujung lapangan.
  5. Tugas tim adalah memasukkan bola sesuai warna timnya ke dalam keranjangnya sebanyak mungkin.
  6. Yang memberi instruksi adalah orang yang berada paling belakang dalam banjar tersebut.
  7. Tidak diperkenankan menggunakan instruksi suara termasuk berbisik.
  8. Setelah orang yang paling depan berhasil memasukkan 1 bola ke dalam keranjang, orang tersebut pindah ke baris paling belakang untuk bergantian memberikan instruksi kepada kelompoknya.
  9. Tim yang berhasil mengumpulkan bola terbanyak yang menjadi pemenang

dok. Dias
dok. pribadi. Games Memasukkan bola dalam Keranjang

  • Pakai helm dan sarung tangan, jaket
  1. Peserta tetap dalam timnya.
  2. Peserta yang paling depan akan dipakaikan oleh anggota timnya aksesoris motor berupa helm, sarung tangan, dan jaket.
  3. Peserta yang paling depan yang sudah selesai dipakaikan aksesoris tersebut kemudian berlari menuju gawang di depan (sekitar 25 m) dan lari kembali berbalik menuju timnya.
  4. Kemudian timnya pun melepaskan aksesoris itu dan memakaikannya kepada anggota di belakangnya, begitu seterusnya.
  5. Tim yang berhasil paling cepat menyelesaikan permainan (yang semua anggota timnya sudah berlari), tim itulah yang menjadi pemenang.

dok. pribadi. Games aksesoris motor
dok. pribadi. Larii...!

  • Menangkap bola sambil berputar
  1. 1 tim masing - masing membentuk lingkaran.
  2. Tiap orang memegang bola dengan warna yang berbeda dengan orang di sebalah kanan dan kirinya.
  3. Setiap orang berlatih melempar bola ke atas dan menangkapnya sendiri.
  4. Permainannya adalah bola dilempar ke atas tapi setiap orang bergerak 1 langkah ke kanan dalam lingkaran itu.
  5. Jadi kita melempar namun kita juga harus menangkap bola orang di sisi kanan kita sambil bergerak ke kanan.
  6. Yang menjadi pemenang adalah tim yang sebanyak 3 kali berturut - turut tidak menjatuhkan 1 pun bolanya (dalam 3 kali instruksi bergerak).

Dok. pribadi. Games tangkap bola sambil berputar

Di akhir games kami membentuk kembali lingakaran besar dan kemudian mengevaluasi permainan kami. Bersama instruktur Smart People, Jo, Erlia, Dias dan Angga kami mencoba bertukar ide dan pengalaman yang didapat setelah permainan ini. Banyak hal sebenarnya yang dapat kami ambil hikmahnya setelah lelah bermain dan haha hihi.

Sebenarnya permainan adalah experiential learning bagi kita. Ketika kita berperan dalam permainan dan menyikapi permainan tersebut, itulah sebenarnya yang bisa menggambarkan karakter kita dalam menyoal permasalahan kehidupan. Misalnya, ketika permainan menggunakan sarung tangan, masker, dan helm. Sebagian anggota tim tidak mengenakannya dengan total, sarung tangan cenderung baru dipakai sebelah, langsung berlari. Menyempurnakannya sambil berlari. Padahal kita tahu aturannya adalah mengenakan dengan baik sarung tangan di kedua tangan, memakai helm, dan jaket secara sempurna, baru kemudian berlari. Itu cerminan diri kita. Sudah totalkah 100% kita menjalankan hidup ini?

Adakalanya hal yang menurut kita adalah hal biasa menjadi tak biasa bagi orang yang mau berpikir. Ada berapa juta orang yang sudah pernah atau bahkan biasa melihat buah apel jatuh dari pohonnya? Kemudian mengapa bisa Sir Isaac Newton yang sedang duduk di bawah pohon apel dan melihat apel jatuh kemudian dapat merumuskan hukum gravitasi? Apa pembedanya? Berpikir.

Mari kita sejenak berpikir atas apa yang ada sekeliling kita, dan mengambil sebanyak - banyak pelajaran. Gunakan itu untuk terus memperbaiki diri. Setiap saat, setiap waktu. 

dok. Dias - Evaluasi
“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-Imran: 190-191)

Dok. Pribadi - Tim Biru, meski kalah tetap ga menyerah :')
Dok. pribadi. Yatim Semangat Ceria



Love is..

*Cinta itu..

Cinta itu tidak perlu ditemukan,
Dia lebih mirip sekuntum bunga,
Kupu - kupu yang akan menemukannya,
Hinggap menyapa, tersenyum indah

Cinta itu tidak perlu dicari
Dia lebih mirip sungai yang sejuk
Mengalir dengan sendirinya
Tiba di hamparan luas lautan

Cinta itu jelas tidak berisik
Dia lebih mirip pagi berkabut
Hening, khidmat dan menyenangkan
Dan kita duduk menikmati sensasinya

Cinta itu tidak pernah rumit
Dia persis seperti bercermin
Kita menatap wajah sendiri, sesederhana itu
Karena jodoh adalah pantulan diri sendiri

Cinta itu tidak pernah menyakitkan
Karena dia adalah kosa kata "cinta"
Manusia yang mengisi maknanya
Baik, buruk, sakit, bahagia, tergantung kita

*Tere Liye


Rindu Perjuangan

Apa yang kalian lakukan ketika merindu? #uhuk. Maafkan, mungkin kalimat pembukanya sedikit menyebalkan. Sudahlah tak perlu dibahas, setidaknya itu yang kira - kira aku rasakan, rindu berkumpul dengan pemuda pemudi untuk menciptakan suatu karya demi negeri. Lebay ya kedengarannya? Serius! Hehe. 

Bermula dari organisasi kemahasiswaan di kampus yang menghantarkanku pada sesuatu yang bernama rindu atau mungkin candu. Ah entahlah apa namanya yang jelas hari ini kerinduan itu tertunaikan. Alhamdulillah hari ini aku dan adik adik dari kedokteran Universitas Lampung bisa berkolaborasi menyukseskan agenda tahunan BEM Universitas Lampung, desa binaan.

Agenda desa binaan ini terdiri dari setidaknya 7 rangkaian acara yang dilaksanakan selama 2 minggu. Hari ini, 31 Januari 2015 memasuki rangkaian kegiatan yang kedua, berupa penyuluhan pendidikan, penyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan, serta pengobatan gratis. Kegiatan yang diselenggarakan di desa Suka Harum, kelurahan Batu Putuk, kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung ini melibatkan warga desa dan dihadiri ketua KNFI Dinas Pendidikan, Drs. Doan Irawan dan Kasi Dikmas, Nurmansyah, MM.

Dok. Pribadi

Agenda kesehatan dimulai sekitar pukul 11.00 hingga pukul 14.30 WIB, terdiri dari pengobatan dan penyuluhan mengenai DM dan hipertensi oleh adik-adik angkatan 2014.

Sebagian penduduk di sini masih menggunakan bahasa sunda dalam kesehariannya. Misalnya lieur artinya pusing. Apa lagi ya..yang aku ingat cuma 1 kosakata itu.. -_-"

Dok. Pribadi

Ada seorang anak namanya adik E**N, adik ini terus saja mengikuti aku dan dr. Ryan Falamy saat kami periksa pasien. Ternyata dia lagi pilek, hidungnya terus meler. Ditawari makan, menolak. Ditawari minum, juga enggan. Ditanya kelas berapa, jawab sekenanya, kelas 1 ujarnya. Cita - citanya kelak mau jadi apa, senyum - senyum aja. Terus saat ditawari mau obat sirup buat idungnya? Kegirangan dia segera membawa sirup itu dan berlari menuju ibunda. Selang beberapa menit, dia kembali lagi muncul di hadapan kami dan memberitahukan bahwa obatnya sudah dia minum satu sendok. Alhamdulillah, semoga lekas sembuh ya dik..

Kegiatan hari ini ditutup dengan poto bersama adik-adik dan dengan pose lambang perjuangan, yaitu "Hidup Mahasiswa!" Anchor ini yang menjadi obat rindu perjuangan.

Teruslah berkarya ya adik - adik, semoga menjadi pecutan diri ini agar tetap memompa semangat berbagi kepada orang di sekitar kita. Semangat pemuda Indonesia! ✊😊