Showing posts with label side job. Show all posts
Showing posts with label side job. Show all posts

Rindu Perjuangan

Apa yang kalian lakukan ketika merindu? #uhuk. Maafkan, mungkin kalimat pembukanya sedikit menyebalkan. Sudahlah tak perlu dibahas, setidaknya itu yang kira - kira aku rasakan, rindu berkumpul dengan pemuda pemudi untuk menciptakan suatu karya demi negeri. Lebay ya kedengarannya? Serius! Hehe. 

Bermula dari organisasi kemahasiswaan di kampus yang menghantarkanku pada sesuatu yang bernama rindu atau mungkin candu. Ah entahlah apa namanya yang jelas hari ini kerinduan itu tertunaikan. Alhamdulillah hari ini aku dan adik adik dari kedokteran Universitas Lampung bisa berkolaborasi menyukseskan agenda tahunan BEM Universitas Lampung, desa binaan.

Agenda desa binaan ini terdiri dari setidaknya 7 rangkaian acara yang dilaksanakan selama 2 minggu. Hari ini, 31 Januari 2015 memasuki rangkaian kegiatan yang kedua, berupa penyuluhan pendidikan, penyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan, serta pengobatan gratis. Kegiatan yang diselenggarakan di desa Suka Harum, kelurahan Batu Putuk, kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung ini melibatkan warga desa dan dihadiri ketua KNFI Dinas Pendidikan, Drs. Doan Irawan dan Kasi Dikmas, Nurmansyah, MM.

Dok. Pribadi

Agenda kesehatan dimulai sekitar pukul 11.00 hingga pukul 14.30 WIB, terdiri dari pengobatan dan penyuluhan mengenai DM dan hipertensi oleh adik-adik angkatan 2014.

Sebagian penduduk di sini masih menggunakan bahasa sunda dalam kesehariannya. Misalnya lieur artinya pusing. Apa lagi ya..yang aku ingat cuma 1 kosakata itu.. -_-"

Dok. Pribadi

Ada seorang anak namanya adik E**N, adik ini terus saja mengikuti aku dan dr. Ryan Falamy saat kami periksa pasien. Ternyata dia lagi pilek, hidungnya terus meler. Ditawari makan, menolak. Ditawari minum, juga enggan. Ditanya kelas berapa, jawab sekenanya, kelas 1 ujarnya. Cita - citanya kelak mau jadi apa, senyum - senyum aja. Terus saat ditawari mau obat sirup buat idungnya? Kegirangan dia segera membawa sirup itu dan berlari menuju ibunda. Selang beberapa menit, dia kembali lagi muncul di hadapan kami dan memberitahukan bahwa obatnya sudah dia minum satu sendok. Alhamdulillah, semoga lekas sembuh ya dik..

Kegiatan hari ini ditutup dengan poto bersama adik-adik dan dengan pose lambang perjuangan, yaitu "Hidup Mahasiswa!" Anchor ini yang menjadi obat rindu perjuangan.

Teruslah berkarya ya adik - adik, semoga menjadi pecutan diri ini agar tetap memompa semangat berbagi kepada orang di sekitar kita. Semangat pemuda Indonesia! ✊😊

Sudut Pandang

Tok tok tok..
"Masuk....silahkan duduk pak, bu.." (si ibu menggandeng suami dan anaknya, lalu mereka duduk).
"Apa pak keluhannya?"
Si Bapak menatapku, dan menceritakan.
"Saya pusing dok, kepalanya berat sekali. Yang sebelah kanan ini dok kayak ngenyut ngenyut gitu.."

Sebentar....aku memandangi si bapak, ada yang kurang pas. Bapak ini tatapan matanya tidak menuju ke arah mataku..tapi berbelok sedikit beberapa derajat di sebelahku. 

Tampaknya bapak ini tuna netra.. kubiarkan ia melanjutkan ceritanya, karena nampaknya kedatangannya berobat kali ini untuk keluhan yang lain.

Perawakannya sederhana, bertubuh sedikit gempal, dengan alas kaki dan kaos oblong. Ia ditemani istrinya yang juga masih muda, kurang dari 35 tahun usianya. Keduanya seperti menyimpan sesuatu yang hendak ditanyakannya kepadaku. Lalu setelah selesai mereka menceritakan keluhan sakit kepala, akhirnya kuberi mereka kesempatan bertanya.

"Baik pak, ada yang ingin ditanyakan?"
"Sebenarnya gini dok, ada yang mau saya tanyakan. Saya ga tau ini berhubungan tidak dengan penyakit saya. Dokter kan orang medis, saya mau minta pendapat dokter."
"Oh boleh pak, tentu.. bagaimana pak?"
"Dok, mata saya ini buta. Ga bisa liat dua duanya sejak 2013. Awalnya mata yang kiri aja dok. Setelah 9 bulan akhirnya mata kanan saya juga ga bisa lihat juga dok."
"Ia bisa diceritakan pak awal mulanya gimana?"
"Saya ini buruh swasta dok. Tahun 2013 itu saya memang ngerasa ada yang aneh dengan mata kiri saya. Saya ngerasa pusing yang hebat. Sakit kepalanya luar biasa hampir 1 tahun. Nah penglihatan mata saya juga kok kaya pake teropong. Saya lihat rumah atau apapun, yang terlihat kok kecil banget dok. Persis kaya pake teropong. Makin lama makin sempit penglihatan mata kiri saya."
"Sudah dibawa berobat pak selama satu tahun itu?"
"Sudah dok, saya bawa ke dokter mata X, saya dikasih obat tetes mata dan obat minum yang banyak sekali. Kalau pagi saya harus minum 10 butir, malam hari juga saya minum 10 butir lagi pilnya. Tapi bukannya sembuh malah mata saya makin sempit penglihatannya dok. Sampai akhirnya ga bisa lihat sama sekali."
Ekspresi pasien mulai berubah, nampaknya ia belum menerima sepenuhnya keadaannya saat ini. Ia lalu melanjutkan ceritanya.
"Dokter mata X ini bilang, udah gapapa pak santai aja. Saya juga punya temen yang pernah sakit kayak bapak ini, asal bapak rajin berobat, rajin kontrol insyaAlloh sembuh. Tapi dok udah puas saya berobat di situ, sampe uang saya mau habis tapi ga ada perubahan. Kenapa ya dokter itu malah nenangin dengan bilang ga papa. Seharusnya kan dokter bilang aja kalau mata saya ini bisa buta, jadi ga terkesan menenangkan dan kasih harapan ke kami."

Istrinya kemudian menambahkan, "Ia dok, udah puas banget kami berobat di situ. Uang juga hampir habis. Suami saya jelas selama hampir setahun berobat, ga bisa kerja dok. Saya cuma bisa bantu cari nafkah keluarga dengan menjual gorengan. Tapi saya dan suami tetep mau cari pengobatan lain. Akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke rumah sakit mata. Dengan dokter mata Y ini kami dimarahi, mengapa datang kemari terlambat. Ketika suami saya berobat ke dokter Y, mata kiri suami saya sudah ga bisa liat apa apa lagi dok. Melihat cahaya pun ga bisa. Nah sekarang kok tiba tiba mata kanannya juga mengalami hal serupa dengan mata kiri."

Pasien kemudian kembali mencoba menatap saya, walau tentu sudut pandangnya tetap tidak tepat ke arah saya. "Setelah itu akhirnya saya diputuskan untuk dioperasi mata kanannya. Kata dokter Y mata kiri saya sudah tidak bisa ditolong lagi. Yang bisa kita usahakan adalah memaksimalkan pertolongan untuk mata kanan bapak. Saya dan istri tentu saja menyetujui karena khawatir mata kanan saya juga bisa buta. Tapi dokter tahu apa yang terjadi? Selang 9 bulan, mata kanan yang sudah dioperasi pun akhirnya buta total. Saya didiagnosa glaukoma absolut mata kanan dan kiri."

Saya coba menganalisa kasus ini dengan keterbatasan informasi yang saya dapat. Saya coba menenangkan mereka, menjelaskan tentang penyakit yang bapak ini alami dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki.

Saya mengerti kekecewaan bapak dan ibu. Mungkin bapak dan ibu tidak puas. Menganggap kenapa mata kiri bapak tidak segera dioperasi oleh dokter X..? Kenapa dokter X malah menenangkan bapak dengan bilang, udah gapapa pak, asal rajin kontrol bapak bisa sembuh? Kenapa dokter X ga pernah bilang kalau mata bapak prognosisnya bisa menjadi buta? Kenapa mata kanan bapak setelah dioperasi oleh dokter Y malah kemudian mengalami hal yang sama dengan mata kiri..? Dan mungkin ada banyak pertanyaan lain yang belum terjawab oleh bapak ibu dan keluarga.

Yang perlu kita pahami bahwa rasanya tidak mungkin ada dokter yang dengan sengaja ingin mencelakakan pasiennya. Tentulah dokter ingin memberikan pengobatan yang terbaik yang mereka mampu berikan untuk pasiennya. Dua orang dokter saja ketika mengobati pasien dengan diagnosa yang sama, mungkin saja ada perbedaan dalam terapi. Dokter A memberi obat A, dokter B memberi obat B. Mereka punya pertimbangan masing - masing dalam menangani kasus tertentu. Yang membedakan adalah pengetahuan, kemampuan, dan sumber daya yang dimiliki oleh dokter maupun rumah sakit tempat dokter bekerja. Jelas, prinsipnya sama. Mengatasi penyebab penyakit. Tujuannya sama, kesembuhan pasien.

Mengenai glaukoma absolut yang bapak ceritakan tadi, sangat wajar jika dokter Y mengoperasi mata kanan bapak. Karena bisa jadi tekanan bola mata kanan bapak saat itu juga sangat tinggi, sehingga untuk mencegah kerusakan saraf mata permanen, dilakukan operasi untuk menurunkan tekanan bola mata. Nah kenapa mata kirinya tidak dioperasi? Saat itu tajam penglihatan mata kiri 0, dan saraf mata sudah atrofi atau rusak permanen, sehingga tidak ada manfaatnya untuk mengoperasi mata kiri."

Bapak dan ibu  mengangguk pelan, mencoba merenungi apa yang telah terjadi. Sangat berat tentu ujian mereka. Anak mereka yang masih balita, tentulah perlu dinafkahi, perlu mengenyam pendidikan yang layak, perlu bermain dengan ayahnya seperti temannya, juga perlu diantar ayahnya pergi sekolah.. Tapi bagaimana sekarang itu semua bisa dilakukan? Aah, sedih memang.

"Mmm. Pak saya paham bahwa tidak mudah untuk menghadapi ini, tidak gampang memang untuk menerima. Tapi tetap berusahalah pak, bu. Anak bapak dan ibu jelas masih sangat butuh kasih sayang kalian. Saya memang tidak bisa memberi jalan keluar, tapi saya optimis bahwa ke depannya bapak beserta keluarga bisa melanjutkan kehidupan dengan baik, dengan keterbatasan yang tentu bapak miliki.  Yakinlah ada hikmah besar yang telah Alloh siapkan untuk hamba-Nya yang senantiasa bersabar menghadapi ujian yang Ia berikan."



Ditulis di atas bus menuju kampung halaman,
Senin 13 Juli 2015. 4:02 pm
26 Ramadhan 1436 H.
~Cerita pasien kemarin malam.


Remaja Kekinian


Ada seorang pasien datang ke klinik dengan ekspresi mencurigakan. Perawakannya muda, fase usia remaja muda mengenakan jaket keren dan rambut kece, remaja sekarang menyebutnya dengan istilah "kekinian". Lirikan matanya tampak malu-malu. 

"Eh, bukan dokter yang kemarin ya?" tanyanya. Saya terdiam. Ia melanjutkan, "Mm.. anu dok.. saya udah ke sini 2 bulan yang lalu, ketemu dokter yang satunya. Disuntik. Terus saya ngga ngapa-ngapain. Nah sekarang kambuh lagi dok.."

Ini bukan perdukunan. Tapi pasien ini memaksa saya untuk bertindak seperti itu. Ya, dia belum cerita apa - apa tentang jenis penyakitnya yang 2 bulan lalu itu apa, tapi sudah cerita panjang lebar bla bla bla. Tentu anda juga sudah terpikir kira-kira apa kelanjutannya?

"Kencingnya nanah pak?". "Ia dok.. ada cairan kental gitu dok pas saya kencing. Awalnya putih dok lama - lama jadi kental dan nyeri banget dok. Saya udah tobat. Tapi kok masih sakit ya dok?"

"Bapak 'berhubungan' terakhir kali kapan?". "Saya terakhir kali berhubungan sama pacar saya 2 bulan yang lalu kok dok. Terus karena waktu itu kencing saya sakit saya udah tobat ga gitu lagi. Tapi kok sekarang kambuh lagi ya dok?" Saya masih ragu. Ucapan pasien tidak boleh kita percaya sepenuhnya. Ada asap pasti ada api. Mmm saya cuma bergumam dalam hati ah..sudahlah.

Nampaknya pasien ini membaca wajah kecurigaan saya terhadap dirinya. "Dok beneran saya udah mau tobat, saya mau menikah dengan pacar saya beberapa bulan lagi. Saya harus gimana ya dok..?"

Mmm..singkat cerita pasien ini kemudian saya injeksi ulang dengan kanamycin 2 gram intramuskular bokong kanan dan kiri. Kemudian saya menyarankan ia beserta pasangannya untuk memeriksakan kesehatannya sebelum menikah berupa skrining VCT (untuk HIV) dan memeriksakan duh (sekret) dari kemaluan mereka untuk dilihat di bawah mikroskop di rumah sakit.
Dok. Pribadi. Injeksi kanamycin sulfat

Pelajarannya adalah,
1. Hindarilah zina. Mendekati zina saja kita dilarang, apalagi melakukannya.
2. Jika sudah terlanjur berbuat zina, maka bertaubatlah dengan sungguh - sungguh. Allah maha penerima taubat. 😢
3. Jadikan pribadi anda sebaik mungkin, agar anda dipasangkan Allah dengan sebaik-baik pribadi pula. Bukankah pria baik untuk wanita baik, begitupun sebaliknya?
4. Pedulilah dengan kesehatan diri anda dan calon keluarga masa depan anda nanti. Tidak inginkah anda menikmati hidup dengan anak dan suami/istri anda kelak dengan kesehatan yang prima? So, jagalah kesehatan anda mulai saat ini.
5. Yang terpenting, boleh kok anda jadi remaja dengan label 'kekinian', yang penting tetap istiqamah melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang jelas dilarang, kini hingga akhir nanti..😊

Muscina 2015 #1

28 Maret 2015


Tahun lalu merupakan perkenalanku dengan FLP Bandar Lampung bersama Mba Maya dan Mba Naqiyyah Syam dalam acara Muscina 2014. Dalam acara tahunan (FSI) Forum Studi Islam Ibnu Sina, Muscina kali ini tampil jauh lebih baik. Materi yang diusung semakin menarik, Kalahkan Pesona Bidadari Syurga. #aseeek :) penasaran? 

Jelas, saya pun penasaran. Sebenarnya broadcast via bbm, sudah sampai jauh - jauh hari beberapa minggu sebelum acara. Tapi tetap saja, namanya seorang nora, kalau ga spontan, ga greget kayaknya. hehe. Ya, akhirnya sabtu pagi, bangun dan loncat dari tempat tidur berangkat ke kampus dan beli tiket on the spot. hehe. Mandi dulu kok sebelum berangkat..tenang tenang..

Ada 3 pemateri :
dr. Ratna Dewi, Sp. OG - Muslimah cerdas menyaring informasi kesehatan organ reproduksi
Dra. Hj. Husna Hidayati, MHI - Siapkan dirimu, calon ibu hebat!
Meyda Sefira - Muslimah shaleha, cerdas, dan supel


Materi pertama~
Siapa tak kenal dokter spesialis kandungan ini? Sudah jelita, ramah, pintar, sholeha pula. Sejak pendidikan koas di RSAM aku sudah mengagumi beliau. Nah, hari itu beliau memulai materinya dengan mengungkapkan fakta - faka mengejutkan.

Dari sumber data BKKBN menyebutkan bahwa 63% remaja pernah berhubungan seks di luar nikah, 3 juta perempuan diantaranya telah melakukan aborsi. Itu yang tercatat bung...! Bagaikan fenomena gunung es, tentu ada sekian ribu atau mungkin juta yang tidak tercatat :" Miris, miris sekali, ini terjadi di sekitar kita. Nanti saja kita bicara soal data nasional, pengalamanku ketika koas saja di bagian forensik, setiap hari tidak kurang 1 orang yang datang untuk minta visum keperawanan...ada yang mengaku diperkosa, diajak pacar ke pantai, dipaksa, atau "terlanjur'. Ya, itulah fakta yang terjadi di lapangan, semoga Alloh melindungi kita dan keluarga kita..aamiin.

Kira - kira di mana masalahnya? Ada input - proses - lalu output. Nah, setiap remaja tentu mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi berupa pendidikan seks (ICPD-Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo, Mesir, 1994). Tapi yang amat disayangkan, pesan yang ditangkap haruslah tepat. Pendidikan seks tidak ditujukan untuk mengajarkan mereka tentang hubungan seks, namun memberi pengetahuan tentang upaya yang perlu mereka tempuh untuk menjaga organ reproduksi mereka.

Bagaimana cara menjaganya? Ada aturan yang sudah Alloh tetapkan dalam surat cinta-Nya, al Quran

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya”. (QS. an-Nur [24]: 30-31)


dok.pribadi (dari kiri: dr. Ratna Dewi, Sp.OG, ummin Husna, teh Meyda)

Materi kedua~
Materi selanjutnya to be continued aja yaa.. biar bisa bernafas bacanya..

dok.pribadi. Sesi tanya jawab




Ngilmu di Hari Minggu

Minggu, 15 Juni 2014, Bandar Lampung pagi ini diguyur hujan. Hari ini ada agenda ngilmu di Bambu Kuning Square bersama Mb Tya dan Elis. Family Entertraining, Muhammad Teladanku (FEMT 2014). Gerimis ini tidak menghalangi kami untuk berangkat. Tiba di lokasi, kami kemudian segera registrasi dan mengambil seminar kit, kemudian siap untuk "ngilmu".

Masuk balai, disambut dengan lantunan shalawat nabi. Subhanallah, cuma satu kata. Sejuk..! :') Kemudian master of ceremony membuka acara, dilanjutkan dengaan tilawah Al-Qur'an. Acara FEMT 2014 ini merupakan pagelaran yang mengenalkan keteladanan sosok Rasullullah SAW kepada keluarga Indonesia. Pagelaran ini dikemas secara apik dalam bentuk perpaduan antara multimedia, mnolog, teatrikal dan lagu.

Pagelaran ini dimeriahkan oleh Bunda Kurnia Widhiatuti, praktisi parenting dan ustadzah di instansi dan perkantoran; Bunda Neno Warisman, aktivis pendidikan dan pemerhati masalah anak; Kang Nugie Al Afghani, entertrainer religi dan IIBF Business Coach, Munsyid Harry BPM, dan Cahya Ruwanda.

dok. pribadi. Family Entertraining-Muhammad Teladanku
dok.pribadi peserta FEMT Bandar Lampung
Indonesia, negara dengan ummat Muslim terbanyak di dunia, menjadi salah satu potret kehidupan Muslim saat ini. Potret kehidupan di mana pemberitaan di media massa didominasi oleh kasus - kasus korupsi, phedopilia, kasus pelegalan prostitusi, serta adu argumen bercampur prasangka mengenai sosok calon pemimpin bangsa. Lelah rasanya, kita sebagai penikmat berita. Nampaknya kita sudah jauh dari gambaran ideal sosok teladan, Rasullullah SAW.

Gambaran akhlak Rasulullah-lah yang mestinya ada dalam keseharian kita. Dari mana kita memulainya? Bila kita sungguh - sungguh memperbaiki akhlak kita, keluarga kita, masyarakat kita, bangsa kita. InsyaAllah mimpi kita untuk menjadikan bangsa ini menjadi hebat akan tercapai. Man Jadda Wajada.

Mari kita renungkan, sudah seberapa jauh kita mengenal Beliau? Sudah berapa banyak kita mengenal perjalanan hidup atau sirah Beliau? Atau berapa banyak sunnah Beliau yang sudah kita terapkan? :"( Belum terlambat untuk kita terus berbenah. Tak ada yang instan, semua membutuhkan niat lurus dan usaha. Baiknya memang kita niatkan untuk terus belajar, merenungkan perjalanan hidup Rasullullah SAW. Betapa Beliau sejak masih bayi hingga menjelang dewasa, hidupnya dipenuhi dengan hikmah dan pencapaian yang luar biasa. Betapa Allah SWT telah menyiapkan Beliau dengan sempurna tahap - tahap kehidupannya yang begitu memikat, sebagai persiapan Beliau sebelum diangkat menjadi utusan dan pemimpin umat.

Namanya Muhammad bin Abdullah. Ia adalah keturunan Ismail bin Ibrahim, dua orang utusan Allah yang membangun tempat suci di Mekah, Kakbah. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Ia adalah jawaban Allah atas doa Nabi Ibrahim yang berharap agar keturunannnya juga diutus sebagia nabi dan rasul.

Ketika Rasullulllah menerima wahyu untuknya pertama kali, Beliau tak pernah menyangka dirinya yang dulu adalah seorang penggembala ternak milik tetangganya ternyata menjadi manusia pilihan Allah sebagai Rasul terakhir yang kemudian mengemban tugas besar untuk membimbing ummat manusia menuju jalan yang diridhai Allah SWT.

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan-mulah yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-'Alaq (96):1-5) "

Dialah Muhammad SAW, sang utusan Allah. Desah napasnya adalah kasih sayang yang tak terhingga untuk kita. Desir nadinya menjadi harapan yang membuncah agar kita menapaki jalan yang telah Beliau contohkan. Sabdanya adalah cahaya yang menerangi malam - malam kita. Akhlaknya adalah teladan yang mengantar kita menuju pintu kebahagiaan.

Adakah hati kita tergerak untuk mengikuti jalannya?

dok. pribadi. Bersama Bunda Neno Warisman

dok. pribadi Bunda Kurnia Widhiatuti


FMB 2011 - Decak Kagum akan Budaya

Forum Mahasiswa berbicara kali ini dilaksanakan di Universitas Padjajaran, 21-23 Oktober 2011.. tahun ini Kastrad (Kajian Strategis dan Advokasi) ISMKI mengangkat tema "SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL".

Banyak hal yang bisa kami peroleh di sana, terkait hasil kajian insyaAllah akan saya tulis pada postingan selanjutnya. Terlebih dahulu, saya akan menuliskan sesuatu yang lebih berkesan bagi saya, "Kekayaan Indonesia akan Budaya".

Wisata ke Saung Angklung Udjo, pada hari minggu 23 Oktober 2011 membuat saya dan rekan-rekan berdecak kagum. Entah bagaimana lagi saya bisa menggambarkan kekayaan budaya Indonesia yang tiada tara ini.

Di sanalah aku pertama kali nya belajar bermain angklung.



Nada dasar mulai dari do re mi fa sol la si do.. awalnya sudah cukup membuat saya merasa puas. Namun, segera terbantahkan ketika "pak Udjo" sebutan pemandu ajar angklung di saung angklung udjo ini menunjukkan atraksi - atraksi lainnya menggunakan angklung.

Mulai dari lagu daerah, lagu klasik, lagu barat, yah, hanya decak kagum kami yang terus dihaturkan selama pertunjukan mereka. Pak Udjo tidaklah sendiri, ada dua orang putera kandungnya yang menemani, menambah kekaguman kami akan kepandaian mereka bermusik angklung.





Kemudian pak Udjo kembali menunjukkan bahwa tidak selayaknya alat musik ini diremehkan. Kami disuguhkan permainan angklung oleh kurang lebih 16 orang remaja. masing - masing mereka memainkan 10 buah angklung. Amazing!!!

Benar saja, saya sampai kehabisan kata - kata untuk menggamabarkan betapa luar biasanya kekayaan budaya Indonesia yang masih belum banyak terjamah, terlebih oleh bangsanya sendiri..

Betapa kami, turis lokal dan turis mancanegara yang menyaksikannya punya optimisme besar bahwa suatu saat Indonesia akan bangkit. Kita semua bisa mengusahakannya, Jawa Barat dalam hal ini mampu mengangkat bangsa lewat permainan angklungnya. Dan kita? Kita pun mampu mengangkat bangsa lewat peran kita sebagai mahasiswa pemegang kendali bangsa di masa mendatang, melalui prestasi - prestasi kita!!!













Is It a Trouble?

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani.” (Surah Al_Hujurat:12) 


Masalah hanya akan menjadi masalah jika memutuskan itu sebagai masalah. Cara kita menyikapinya akan berpengaruh pula kepada penyelesaian masalah tesebut.

Dalam kehidupan yang sementara ini, pastinya kita semua sudah berkawan akrab dengan kata ini (red : masalah). Sebenarnya sadar tidak sadar, jika kita berhasil menyelesaikannya dengan baik, justru itulah yang mampu memuliakan kita serta menjadikan kita pribadi yang lebih baik lagi. Tapi apakah setiap kita mampu? Apakah setiap kita diberi masalah yang sama dengan kadar kekuatan yang sama untuk menghadapinya? Tentu tidak. Yang dijanjikan Allah, bacalah surah Al-Insyirah ayat 5 dan 6: 

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS  Al-Insyirah: 5-6).


Semangatlah saudaraku (semoga semangat pula pibadiku), kita sama - sama belajar untuk bersikap optimis dan husnudzon tehadap segala sesuatu yang terjadi. Semoga Allah senantiasa memuliakan kita.. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.

Imam Asy Syafi’i pernah berkata dalam bait syair,

Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.
Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan,
maka ia pasti akan selamat.
Barangsiapa yang begitu yakin dengan Allah, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.
Barangsiapa yang selalu berharap pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan.



Gretchen, di gubuk perjuangannya, June 26th, 2011, 06:56

Jejak ISMKI Tercinta

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.metrotvnews.com%2Fread%2Fnewsvideo%2F2011%2F05%2F30%2F129205%2FAksi-Damai-Jelang-Peringatan-Hari-Tanpa-Tembakau-Sedunia&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.metrotvnews.com%2Fmobile-site%2Fvideo-detail.php%3Fread%3D129205%26tgl%3D2011-05-30&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fvibizportal.com%2Fgallery%2Findex%2F2014&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fmegapolitan.kompas.com%2Fread%2F2011%2F05%2F30%2F22231187%2FHari.Tanpa.Tembakau.Pelajar.Longmarch&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.analisadaily.com%2Findex.php%3Foption%3Dcom_content%26view%3Darticle%26id%3D97153%253Aikatan-senat-mahasiswa-kedokteran-kampanye-hari-tanpa-tembakau%26catid%3D31%253Aumum%26Itemid%3D143&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fmedan.tribunnews.com%2F2011%2F05%2F29%2Funjukrasa-anti-rokok-mahasiswa-kedokteran&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Finfomedancocc.blogspot.com%2F2011%2F05%2Fikatan-senat-mahasiswa-kedokteran.html&h=818d9&refid=22


http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fpasundanekspres.co.id%2Fpasundan%2F3027-perokok-indonesia-ketiga-terbesar-dunia.html&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.rakyatmerdekaonline.com%2Fnews.php%3Fid%3D28546&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Ffoto%2F10445%2FAksi-Hari-Tanpa-Tembakau&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Ffoto%2F10445%2FAksi-Hari-Tanpa-Tembakau&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Ffoto%2F10445%2FAksi-Hari-Tanpa-Tembakau&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Ffoto%2F10445%2FAksi-Hari-Tanpa-Tembakau&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.bataviase.co.id%2Fnode%2F231566&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.pemkomedan.go.id%2Fnews_detail.php%3Fid%3D11200&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.antaratv.com%2Ffoto%2F17939%2Fanti-tembakau&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.beritajakarta.com%2F2008%2Fid%2Fberita_detail.asp%3FnNewsId%3D44816%26idwil%3D0&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.primaironline.com%2Fberita%2Fsosial%2F1539295-ribuan-orang-tuntut-generasi-muda-bebas-rokok&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.antarafoto.com%2Fperistiwa%2Fv1212229237%2Fhari-tanpa-rokok&h=818d9&refid=22

http://m.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fjogja.tribunnews.com%2F2011%2F05%2F29%2Fmahasiswa-bagi-stiker-kampanye-anti-tembakau&h=818d9&refid=22

http://www.facebook.com/media/set/?set=a.85956064811.78654.683999811&refid=22

IBNU SINA PEDULI

 IBNU SINA PEDULI,
"Bersihkan Hati dengan Semangat Berbagi Menuju Masyarakat Sehat Jasmani dan Rohani"
Natar, Lampung Selatan, Ahad, 19 Desember 2010

Baksos FSI Ibnu Sina kali ini diselenggarakan di MI Muhammadiyah Tangkit Batu, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.2 Tangkit Batu Muaraputih Kec. Natar.