Partus Perdana





5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
6. Yang demikian itu, Karena Sesungguhnya Allah, dialah yang haq dan Sesungguhnya dialah yang menghidupkan segala yang mati dan Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (
Al-Hajj Ayat 5-6)


Subhanallah, AllohuAkbar! :D
Banyak - banyak tersenyum di stase yang satu ini. "Obsgin-Obstetri dan Ginekologi". Adrenalin begitu berperan di sini. Setiap momentnya memberi banyak pelajaran. Mulai dari proses kehamilannya, proses kelahirannya semuanya mengagumkan. 


Yang paling dinantikan oleh koas Obgin salah satunya adalah APN (Asuhan Persalinan Normal). Pengalaman pertama ku menolong persalinan yaitu di RSAY (Rumah Sakit Ahmad Yani) Kota Metro, Lampung. Ini minggu ke-5 kami menimba ilmu di stase Obgin. Tapi aku baru menolong partus perdana di minggu ke-5 ini. hehe.. 

Kasusnya cukup menarik, presentasi bokong. Masyarakat menyebutnya sebagai letak sungsang. Tak apalah, kapan lagi kita bisa belajar menolong persalinan kalau tidak sekarang..walaupun jelas debar - debar masih kurasakan. Setelah persiapan alat selesai, aku berdiri di sebelah kanan ibu untuk memimpin beliau mengejan.. 

"Tarik napas yang dalem ya Bu..Ngedennya kalau pas perutnya kenceng aja ya.. "
"Ibu harus semangat, insyaAllah sebentar lagi bayi ibu akan lahir.. Bismillah ya Bu.."

Kira - kira begitulah instruksiku pada sang ibu. Ditemani Bidan Etty aku membantu persalinan bayi tersebut. ternyata bagian yang pertama kali muncul di vagina ibu adalah skrotum..hehe. Ya, ini pertama kalinya aku melihat skrotum menganga di vagina ibu..Bismilllah, perlahan - lahan dengan spontan bracht, akhirnya bayi ibu tersebut lahir dengan selamat.. Bahagia terpancar jelas dari mimik Ibu tersebut. Akhirnya setelah menjahit luka robekan di jalan lahir ibu, bayi tersebut dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).

Subhanalloh, setiap proses alamiah tersebut begitu menakjubkan. Haru rasanya menjadi ibu. Rasa sakit ketika ia melahirkan bayinya nampaknya terbayar ketika ibu mendengar tangisan bayinya sesaat setelah ia lahir. Senyum di wajah Ibu terus menungging tatkala menyaksikan bayinya menyusu di samping tubuhnya..

Aaaaaah..indahnya. Banyak kata yang sulit untuk dituliskan di sini. Aku merasakan betapa benar nya bahwa kasih Ibu itu amatlah luas untuk anaknya. 

"ya ALLAH ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku serta kasihilah mereka berdua seperti mereka mengasihiku sewaktu kecil"


Partus pertama (28-8-13) Ny. Siti Nurhayati - RSAY Kota Metro

Aaaah.. :" Rasanyaa 

Idul Fitri Bahagia


1 Syawal 1434 H, senyum bahagia terpancar dari setiap kita yang merayakan. Alhamdulillah, rasa senang bercampur haru. Senang karena sebagian kita menantikan moment berkumpul bersama keluarga besar tercinta, momen kekeluargaan di mana satu dengan yang lain ikhlas saling memaafkan. Haru karena bulan Ramadhan yang penuh keistimewaan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk beribadah secara maksimal, belum sepenuhnya dicurahkan konsentrasinya untuk beramal. Terselip doa di balik hari nan fitri ini agar kembali dipertemukan dengan Rmadhan mendatang.. Amiin.

Ramadhan tahun ini kucoba untuk tetap tersenyum menikmati karunia yang luar biasa Allah berikan, meski belum bisa berkumpul dengan orang - orang tercinta, namun pasti Allah selipkan hikmah di dalamnya. Meski tidak bisa memeluk orang tua secara langsung, aku yakin penghubung kami ada doa yang tulus dari orang tua kepada anaknya, pun doa ku untuk mereka :')

Senyum ini pun coba kubagi kepada orang - orang yang ada di sekelilingku. Ya, pasien - pasien yang sedang bertaruh nyawa untuk menyambut kelahiran putra-putri mereka tercinta. Di saat yang lain tersenyum bersama keluarga di kampung halaman, kami juga membagi senyum untuk pasien di ruang rawat.. :')  

Semoga di hari kemenangan ini, kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Bukan yang terlena sehingga lupa bersyukur, bukan yang terlena sehingga lupa untuk tetap tawadhu menegakkan agama ini. Semoga Allah genggam keimanan kita, menjaga kita agar tetap menikmati ibadah - ibadah kita seperti bulan Ramadhan lalu. Semoga seiring detak jantung yang berdenyut, di setiap detak itu pula asma-Nya selalu disebut.

Ada banyak cara mensyukuri karunia-Nya..ada banyak hikmah yang mereka beri