Surat ini...

Surat ini kutuliskan untuk takdirku kelak..
Entah mana yang akan menghampiriku terlebih dulu. Jodoh kah atau maut kah?
Kenapa sering sekali aku menggalaukan perkara jodoh ini, sementara yang juga pasti datang mendekat adalah kematian.

Terlena, semoga kita tidak dibuat lena akan hadirnya ketetapan Alloh lain, disamping soal jodoh. Ya ada maut yang juga kita tak pernah tau kapan akan menjemput. Waktunya pun mutlak, tidak akan berubah maju atau mundur satu detik pun.

Wahai jiwa, siapkanlah dirimu. Siapkan diri ini untuk kemungkinan yang pasti, yakni kematian. Ketika kita mengingat kematian, maka akan ada rasa cinta kita kepada akhirat yang lebih kekal, dibandingkan dengan dunia yang fana.

Rahasia-Nya, hanya Alloh yang menyimpan dengan rapat dalam lauh mahfuz-Nya lah siapa seseorang yang akan mendampingi kita kelak. Seseorang yang akan membersamai langkah kita menuju jannah-Nya. Yang bersamanya semoga kelak Alloh selipkan rasa sakinah mawaddah warahmah dalam ikatan. Aamiin.

Sungguh dengan mengingat kematianlah justru hati ini semakin tenang, semakin lapang, semakin bersemangat untuk menghadapi hari. Apapun yang menjadi ketetapan-Nya terlebih dahulu. Mautkah atau jodohkah. Bismillah. Wallahualam bis shawab.

Pict taken by meta sakina๐Ÿ˜Š

Pelajaran dari Pantai

Pantai. Apa yang sahabat - sahabat bayangkan pertama kali ketika mendengar kata "pantai"?
Air atau angin atau pasir atau ombak atau karang ataukah nelayan. Tentu akan banyak diksi yang dapat menggambarkan indahnya salah satu ciptaan Yang Maha Kuasa ini. Tak sedikit pula yang terinspirasi dari pengalaman puitiknya lalu disulap menjadi puisi indah dan memesona.

Aku pun sama. Dari sekian banyak pilihan berlibur, pantai tetaplah menjadi tempat favorit untuk dikunjungi. Berlibur bersama teman - teman maupun keluarga menjadi momen yang amat cantik untuk dikenang. Ya, itulah pantai dengan segala memori keindahannya.

Ah, nampaknya aku mellow malam ini. Tiba - tiba aku teringat sebuah pelajaran yang mungkin perlu aku tuliskan di sini. Pelajaran sederhana dari alam. 

Pantai yang tak tampak oleh jangkauan indera apa bentuk ujungnya. Yang nampak hanya warna birunya yang terbentang luas. Luas sekali... lalu ada kita yang berdiri memandangi itu semua. Kecil sekali diri ini. Apalah artinya diri ini dibandingkan dengan dunia yang begitu luas. 

Dunia begitu luas? Ya..terlihat begitu, bukan..? Bandingkan saja luas rumahmu dengan luas tanah lapangan sepak bola. Lalu bandingkan dengan propinsi atau pulau, atau bahkan samudera. Kemudian bandingkan lagi itu dengan planet bumi, bahkan tata surya. Tapi ternyata dunia pun masih amat kecil jika dibandingkan dengan akhirat. Hmmmmh :"




 : ูˆَุนَู†ْ ุงู„ู…ُุณْุชَูˆْุฑุฏِ ุจู†ِ ุดَุฏَّุงุฏٍ  ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ู‚َุงู„َ : ู‚ََุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„ّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ

ู…َุง ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ููŠ ุงู„ุขุฎِุฑَุฉِ ุฅِู„ุงَّ ู…ِุซْู„ُ ู…َุง ูŠَุฌْุนَู„ُ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ุฃُุตْุจُุนَู‡ُ ูِูŠ ุงู„ْูŠَู…ِّ . ูَู„ْูŠَู†ْุธُุฑْ ุจِู…َ ูŠَุฑْุฌِุนُ؟

Dari al-Mustaurid Ibn Syaddad ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat, melainkan seperti jari yang dicelupkan salah seorang di antara kalian ke dalam air laut lalu ditarik kembali. Lihatlah, seberapa banyak air yang melekat di jarinya itu. HR Muslim.

Allah berfirman,
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS Al Qasas : 77

Ya, tentu segala sesuatu diciptakan dengan maksud tertentu. Bagitupun kita, makhluk-Nya disertai dunia dan isinya. Di sinilah letak peran kita mengoptimalkan apa yang ada pada diri dan apa yang Alloh sediakan di dunia untuk beribadah kepada-Nya. Lewat peran apapun yang kita mainkan, sebagai apapun, dengan cara apapun, semua harus menjadi bekal kita untuk mempersiapkan kehidupan yang sesungguhnya, yang teramat besar lagi kekal, kehidupan setelah kematian..ialah akhirat.

Semoga yang kecil dan singkat yakni diri dan kehidupan dunia kita, bisa mengupayakan yang besar lagi kekal ialah akhirat dalam jannah-Nya...

The Hippocratic Oath~


Alhamdulillah hari itu, Rabu 5 Agustus 2015 menjadi hari sumpah dokter ini diikrarkan dihadapan Rabb pencipta serta di hadapan kedua orang tua kami beserta guru dan sahabat yang hadir. 62 orang dokter baru telah melafaskan sumpahnya dengan mantap. Semoga akan kami ingat selalu dan resapi maknanya. Bahwa memang ini adalah amanah yang patut kami pertanggungjawabkan, bukan menjadi sebuah kebanggaan apalagi kesombongan, tetapi menjadi pecutan untuk diri agar senantiasa mensyukuri karunia yang telah Alloh beri.

Layaknya resepsi pernikahan, bukan seberapa mewahnya acara, apalagi mahal dan glamour-nya sandang yang dikenakan, tetapi lebih kepada pembuktian kami kepada orang tua, persembahan kami untuk keluarga bahwa inilah bukti perjuangan kami. Bukti cinta kami kepada kedua orang tua yang telah bersusah payah membesarkan, dengan peluh dan cucuran air mata terus mendoakan yang terbaik untuk putra putrinya, dengan sabar senantiasa memberikan pelajaran terbaik melalui pendidikan formal informal yang memakan biaya tak sedikit.

Haru. Haru ketika menyadari bahwa perjuangan ini belumlah usai. Perjuangan ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk mulai berkarya, memberikan pengabdian kepada orang tua, keluarga, profesi, bahkan negeri. 

Yang hebat bukan kami, jelas, tentu! Yang luar biasa adalah orang - orang di sekeliling kami, kedua orang tua yang telah melahirkan, guru - guru yang memberikan ilmu dan pengajaran, sahabat - sahabat yang senantiasa menyemangati, serta orang - orang sholih yang senantiasa mendoakan. Ada lagi yang terhebat, Rabb yang Maha Lembut dan Maha Penyayang...

Kami benar - benar kuat karena ada yang menguatkan..
Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Alloh semata.  
"ู„ุงَุญَูˆْู„َ ูˆَู„ุงَ ู‚ูˆَّุฉَ ุฅِู„ุงَّ ุจِุงู„ู„ู‡ِ "

Oke...perjuangan ini terus dimulai, karena sejatinya kita diciptakan untuk berjuang, bukan untuk mengeluh apalagi menyerah. Berbuatlah sesuatu yang bisa kita lakukan, lakukanlah dengan hati semoga kelak Alloh ridhoi apa - apa yang kita kerjakan dan Alloh kumpulkan kita kembali di syurga bersama orang - orang yang kita cinta.. :') Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.