Memaknai Hati



Banyak rasa yang sulit diungkap. Banyak sajak yang sulit dibuat untuk mewakilkan rasa. Semua menjadi satu dalam asa. Asa yang terus terpatri dalam jiwa, memaksa raga untuk terus menggapai.


Membayangkan ada sosok yang mampu bersama merubah asa ini menjadi nyata. Asa yang aku yakin tak mampu kurengkuh sendiri. Asa ini butuh kalian! Butuh ide, niat, semangat, dan pengorbanan kita.

Jalan hidup yang dibuat-Nya dengan relief yang tak sederhana telah membuat asa ini pun menjadi tak sederhana. Asa untuk menyukseskan orang lain. Asa untuk terus berikan yang terbaik dari diri.

Bukan memikirkan nanti sejarah mencatat kita sebagai apa. Tapi memaknai nanti di padang mahsyar, hati kita ditanyai mengenai niatan akan kerja yang dilakukan. Tuluskah?

Bagiku, gundah ini cukup jadi koreksi tepat untukku segera memulai. Memulai mengejar asa itu bersama kalian yang sangat aku butuhkan.

1 comment:

  1. we love you, mba :)
    ketulusan bersama menghapus asa. SEMANGAT berikan yang terbaik :""

    ReplyDelete