Muscina 2015 #2

Maaf, terlalu lama vakum sepertinya. Oke mari kita lanjutkan ya.. (ini materi sebelumnya Muscina 2015 #1 )

Materi kedua
Dra. Hj. Husna Hidayati, MHI - Siapkan dirimu, calon ibu hebat!

Materi kali ini dibawakan oleh seorang ustadzah, ummi Husna sapaannya. Siapa sangka, beliau adalah ibu dari 5 orang putri yang begitu luar biasa. Ummi Husna merupakan dosen di sebuah universitas di pulau Jawa, namun ia punya pekerjaan yang ia banggakan, beliau menyebutnya sebagai perdana menteri rumah tangga. Beliau tidak membatasi pendidikan kelima putri-putrinya untuk bersekolah di sekolah umum. Tapi kelima putrinya merupakan para penghapal Al Quran. 

Putri keduanya, Anita Ghina Imaniyyah, saat ini sedang menempuh pendidikan kedokteran gigi semester 4 di Unpad, dulu pernah ditawari ibunya untuk mondok saja agar bisa menghapal Al Quran. Tapi gadis ini lebih memilih untuk tetap kuliah, namun bertekad hapalannya pun harus tetap jalan bersamaan dengan studinya. Maha Kuasa Allah, telah meridhoi putri ini untuk menyelesaikan hapalan Quran nya sebanyak 30 Juz.

dok. pribadi. Profil kelima putri Ummi Husna
dok.pribadi. Ummi Husna berbagi kisah

Siapa tidak iri pada mereka..? Segudang prestasi dunia maupun akhirat membuat siapa saja tentu ingin seperti keluarga ini. Prinsipnya, sebagai apapun profesi kita, tetaplah berdakwah. Tidak mesti berdiri di panggung untuk berceramah, tapi sampaikanlah kebaikan lewat pekerjaan kita. Dan yang terpenting, setinggi apapun karir seorang wanita, tetap wanita adalah madrasah ula atau sekolah pertama dan utama bagi anak - anaknya.

dok. pribadi. Teh  Meyda

Materi ketiga
Meyda Sefira - Muslimah shaleha, cerdas, dan supel

Materi ketiga dibawakan oleh Kak Meyda, pemeran Husna dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Ia berbagi kepada peserta mengenai peran muslimah yang kudu sholeha, cerdas, juga supel. Ia bercerita tentang ciri - ciri kepribadian seseorang. Paling tidak ada beberapa tipe kepribadian yang kita kenal. Diantaranya koleris, melankolis, sanguinis dan plegmatis. Dalam perkembangannya kemudian ada tipe-tipe lain seperti feeling, thinking, judging, sensing, intuiting, dan perceiving

Aktris yang juga seorang sarjana lulusan ITENAS Bandung ini juga menguraikan pengalamannya menjadi muslimah di Australia, tempat suaminya bekerja. Ia menceritakan bahwa ia merasa dihargai oleh warga asing sebagai seorang muslimah yang minoritas di sana. Pesannya, tetaplah menegakkan nilai - nilai Islam di manapun muslimah berada, tak perlu canggung apalagi rendah diri.


*********

Oleh Ust. Felix Siauw
atas kata yang tak sempat terucap, rindu yang tak sempat terlisan | kugantikan dengan maaf lewat doa, walau dalam sunyi kupanjatkan
menahan hati memang menyiksa, tapi lebih baik ketimbang dosa | karena seringkali sabar itu diuji paling keras saat harus diamkan rasa 
aku hanya manusia biasa, lemah dan mungkin terluka | tapi tak mengapa, waktu akan membawaku terbiasa
tidak semua hal yang kuinginkan harus jadi kenyataan | penantian, pengorbanan, juga suatu kebaikan dan pelajaran
dari kegagalan aku belajar berharap, dari penantian kesabaran kuserap | dari kekecewaan doaku menetap, dari kekhawatiran sujudku meratap
aku belajar melepaskan yang memang tak kumiliki | lalu mengais kenangan untuk menemukan arti demi arti
hidup siapa yang sempurna? mungkin takkan pernah ada | bagiku, mendekati sempurna, jika bisa menemukan makna
begitulah aku jadi sepenggal bab kehidupan bagimu, cerita sampingan | kita tak meminta untuk mengawali, namun kita tutup dengan ketaatan
yang meminta ketaatan akan mendapatkannya walau kesendirian | karena percuma bila berdua namun ketaatan jauh dari kehidupan
engkau dan aku pasti akan mati, tapi ada yang Maha Hidup, Allah | cintailah Allah, cintalah yang dicintai Allah, itulah makna indah

0 comments:

Post a Comment