Idul Adha 1431 H


Idul Adha tahun ini dirayakan tanggal 17 Novenber 2010. Sudah kedua kalinya lebaran di Lampung, setelah tahun lalu sholat Ied bersama Bu Joko dan Mba Dewi (03). Alhamdulillah, keberkahan itu masih bisa kurasakan walaupun mungkin tidak bersama keluarga secara langsung.

Ya, tahun ini suasana lebaran agak sedikit berbeda. Penghuni kos Arbenta, yang lebih suka aku sebut dengan Arbenta Paradise, banyak yang berlebaran di Lampung. Apalagi anggota DORLAN-Kedokteran Nol Sembilan jumlahnya lumayan banyak juga yang tinggal di sini. Kurang lebih ada 6 orang. Shinta Tri Lusiani, Ayu Zahera Adnan, Shella Arivia, gw, Rinavi Adrin, Nabila Putri Astrini, ya kecuali Shella Arivia (asal Kota Bumi), semua merayakan lebaran di sini - Kota Perjuangan.

:D

17 November 2010,
Takbir dikumandangakan, muslim dan muslimat berbondong - bondong ke masjid untuk sholat Ied. Masjid al-Wasi'i menjadi tujuan Arbenta Paradise. Dan... ternyata di sana kami ketemu sama teman sejawat (insyaAllah Aamiin) yang bernasib sama - YS Paradise. haha. Cukup bikin tenang, berpikir untuk tidak terlalu sedih akan kenyataan harus lebaran sendiri di kota orang, karena ternyata masih ada teman yang mau menemaniku untuk tidak terus - terusan meratapi kesedihan ini. :')

Agenda selanjutnya, tancap ke rumah R.a Siti Marhani, setelah sebelumnya jemput si abang kesayangan, Rosdiana Elisabeth, Annida Nurul Haq, dan Sri Puji Hartini. Makan daging "kurban", itu tujuan utama kami. (dasar anak kos). haha


Ok, hampir sehari sudah waktu lebaran ini dihabiskan, hampir lupa rasanya sama kesedihan - kesedihan yang tadi sempat singgah sebentar.

Lanjut, jalan - jalan liat "sapi dibegal". Tapi akhirnya kami harus kecewa, karena semua prosesi itu sudah selesai. Padahal udah cek ke semua tempat eksekusi, mulai dari al-Wasi'i sampai Masjid di Kampung Baru..
Kecewa! tapi juga ga sedih - sedih banget kok, karena kenyang baru selesai makan ketupat, rendang, dan sejenisnya..




Ya, sehari lah kurang lebih, lebaran penuh manfaat asalkan kita bisa memanfaatkannya sebaik mungkin.
Sekarang baru sadar,

  • Untuk sukses butuh perjuangan, buktinya dengan pengorbanan, salah satunya adalah siap dengan konsekuensi jauh darikeluarga, termasuk di saat - saat seperti Hari Raya.
  • Yang mengubah keadaan itu bukan waktu, tapi yang terjadi dalam waktu itulah yang mengubah. Jadi, masalahnya bukan hari apa ini, hari raya Ied-kah atau hari liburkah, tapi apa yang bisa kita lakukan pada hari itu.. Itu yang terbaik.
  • pada hari itu juga, hani udah ngingetin lagi kalau motto ini udah ga zaman lagi : hidup ini mah ngalir aja, kayak air. Emang boleh aja, tapi alangkah lebih banyak keuntungannya kalau kita hidup bagai air yang mengalir, tapi kita kasih selang dalem tanahnya biar airnya bisa ngalir ke arah yang kita ingin tuju, jadi air itu ngalirnya ga cuma ngeresep aja berantakan di tanah. 
  • Intinya,  takdir emang Allah udah menentukan, tapi usaha kita juga pasti dinilai dan dipertimbangkan. 

 

Semoga bermanfaat buat yang baca..berbagi pengalaman, dan mencoba mengambil hikmah dari apa yang kita peroleh, minimal itu yang sedang kita pelajari. Semangat kawan!






1 comment: