Psikiatri #4 - Gotong Royong

Agenda kami ketika hari terakhir di Jiwa, Sabtu 4 Oktober 2014 adalah berpamitan. Ketika berpisah dari satu stase menuju stase lain selalu saja ada rasa seperti ini, haru. Agak lebay mungkin bagi sebagian orang, tapi murni yang aku rasakan. Mungkin karena ada kebiasaan yang akan berubah, kebiasaan aktivitas hari - hari selama 4  minggu di sini akan segera berganti dengan agenda lain yang jelas berbeda dari sebelumnya. Semoga dengan hadirnya para koas yang hanya 4 minggu di sini bisa memberi manfaat untuk semua.

dok.pribadi. Lalu Lalang Bandar Lampung

Oke, pernah lihat pemaandangan di atas? Tidak ada yang aneh memang pada gambar tersebut. Lalu lalang yang menjadi pemandangan khas ibu kota. Setiap hari kita disibukkan dengan segudang aktivitas sejak matahari terbit hingga kemudian terbenam lagi, belum lagi pekerjaan kantor atau kampus yang belum tuntas, mesti kita selesaikan kembali di rumah hingga larut malam. Detik, jam, hari, minggu, bulan berganti tahun dan bla bla bla bla aktivitas kita kian menumpuk seiring juga degan berkurangnya usia.

Pernah terbayangkan apa yang akan kita kejar di dunia ini? Pernah terbayangkan sampai kapan kita akan sadar bahwa kemudian raga kita tidaklah muda lagi? Tidaklah sekekar dulu lagi? Ah, jawabnya ada pada tujuan kita. Untuk apa kita bekerja, untuk duniakah atau akhiratkah.

Ada hati nurani terdalam kita yang aku yakin semua punya dasar yang suci, hati nurani yang tulus, yang kemudian menjadi tertutupi saja kesuciannya oleh nafsu - nafsu duniawi yang membutakan. Tapi tenang, ketika kita sadar pada fitrah tujuan penciptaan kita di dunia ini, yang tidak lain hanyalah untuk menyembah dan beribadah kepada Alloh, maka Alloh akan memberikan kemudahan untuk kita kembali kepada jalan-Nya.

Di sini pun sama, di rumah sakit ini, kita pun dapat belajar dari mereka. Malu terkadang melihat mereka yang memiliki gangguan pada jiwanya, dapat bahu membahu melakukan pekerjaan yang tidaklah ringan. Sedangkan kita yang "katanya" sehat lahir dan batin, sering ribut untuk hal - hal sepele dan sibuk dengan urusannya masing - masing.

Pasien - pasein yang sudah stabil dan tenang di sini diberikan tanggung jawab sosial untuk membantu rekan - rekan mereka yang belum stabil. Mereka diberi tugas masing - masing, ada yang bertugas menyapu, mengepel, mengambil pakaian laundry, mengangkat air galon, hingga membagikan nasi katering dan kemudian menyusunnya kembali seusai makan. Bukan karena rumah sakit ini kekurangan pegawai untuk melakukan pekerjaan tersebut, bukan. Tapi karena mereka harus dibiasakan untuk dapat melakukan aktivitas sehari - hari (pekerjaan rumah), sehingga mereka dapat dengan mudah menyesuaikan diri ketika mereka pulang dari rumah sakit. Tapi jelas tidak hanya itu saja, ada makna mendalam dari ini semua.

Mereka dengan  ikhlas melakukan itu semua, tanpa ngomel, cemberut, gerutu atau apapun isitilahnya, murni semua mereka lakukan dengan tulus. Bahu membahu satu sama lain, sesekali dengan gurauan mereka bekerja saling membantu. Aku yakin suatu hari nanti, ketika mereka keluar dari rumah sakit ini, mereka dapat menjadi orang yang jauh lebih baik lagi. Boleh jadi saat ini, orang - orang di luar sana mencemooh mereka atau bahkan menghardik mereka. Tapi di dalam hati mereka, mereka adalah orang baik yang sedang Alloh tempa untuk menjadi orang yang jauuh lebih baik lagi.


dok. pribadi. Gotong Royong


Dari Abu Hurairah RA., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang meringankan penderitaan seorang Mukmin di dunia, niscaya Allah akan meringankan penderitaan (kesulitan)nya kelak di hari Kiamat dan barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Siapa saja yang menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (aib) nya di dunia dan akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya selama si hamba tersebut menolong saudaranya. Siapa saja yang menempuh suatu jalan guna mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah suatu kaum (kelompok) berkumpul di salah satu rumah Allah sembari membaca Kitabullah dan mengkajinya di antara sesama mereka melainkan ketenangan akan turun di tengah mereka, rahmat meliputi mereka dan malaikat mengelilingi mereka serta Allah akan menyebut mereka di sisi para malaikat. Siapa saja yang menjadi lamban karena amalnya (sehingga amal shalihnya menjadi kurang), maka tidak cukup baginya hanya (bermodalkan) nasab." (HR. MUSLIM)

0 comments:

Post a Comment